Kamis 27 Aug 2015 12:15 WIB

14 Tokoh Nasional Ini Dapat Penghargaan dari UNESCO

Rep: c13/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Pendidikan dan kebudayaan, Anies Baswedan memberikan sambutan pada peluncuran program Belajar Bersama Maestro (BBM) di Gedung A Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta Selatan, Jumat (12/6).(Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Menteri Pendidikan dan kebudayaan, Anies Baswedan memberikan sambutan pada peluncuran program Belajar Bersama Maestro (BBM) di Gedung A Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta Selatan, Jumat (12/6).(Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebanyak 14 tokoh nasional menerima penghargaan dari lembaga dunia, UNESCO. Mereka menerimanya melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan selaku Ketua Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO.

Anies mengatakan, 14 tokoh yang berasal dari empat bidang yakni pendidikan, kebudayaan, sains dan komunikasi ini memang pantas untuk menerima penghargaan. “Karena mereka telah berkomitmen terhadap bangsa tanpa henti,” ujar Anies saat Pemberian Penghargaan kepada Tokoh Nasional yang Berjasa pada Program UNESCO di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kamis (27/8).

Ia juga menganggap mereka merupakan para saksi atas proses perkembangan Indonesia dari masa lalu hingga sekarang. Menurut Anies, para tokoh ini telah memberikan kontribusinya kepada bangsa Indonesia. Bahkan, kata dia, mereka jugalah yang telah membuat arah perjuangan republik ini. Penerima penghargaan UNESCO yang berjumlah 14 tokoh itu merupakan pembagian dari empat bidang.

Pada bidang pendidikan, Daoed Joesoef, Conny R, R Semiawan dan Malik Fadjar merupakan para penerima piagam penghargaannya. Sementara itu, Sangkot Marzuki, Indrawati Ganjar, Umar Anggara Jeni menjadi tokoh bidang sains yang menerima apresiasi itu.

Kemudian pada bidang kebudayaan terdapat Taufik Ismail, Edi Sedyawati, Haryono Haryoguritno dan Taufik Abdullah. Selanjutnya, Bagir Manan, Herawati Diah, Jakob Oetama dan Ing Wardiman Djojonegoro di bidang komunikasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement