Selasa 25 Aug 2015 23:02 WIB

DAM Resmikan 12 SMK Kurikulum Teknik Sepeda Motor di Jabar

Para siswa SMK Kurikulum Teknik Sepeda Motor (KTSM)
Foto: PT DAM
Para siswa SMK Kurikulum Teknik Sepeda Motor (KTSM)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mendukung peningkatan program pendidikan di Jawa Barat, PT Daya Adicipta Mustika (DAM) selaku distributor utama sepeda motor dan suku cadang Honda di Jawa Barat kembali meresmikan 12 Sekolah Menengah Kejuruan yang didaulat masuk dalam pembinaan Kurikulum Teknik Sepeda Motor (KTSM). Penandatanganan kesepakatan dilakukan  pada 25 Agustus 2015 di SMK Al Farisi-Kabupaten Garut.

DAM bekerja sama dengan PT Astra Honda Motor (AHM) mengikat kerja sama dengan  12 SMK, di antaranya SMK Tunas Bangsa Ngamprah–Kabupaten Bandung Barat, SMK Muthia Harapan Cicalengka–Kabupaten Bandung, SMK Merdeka—Kota Bandung, SMK Pasundan 2—Kota Bandung, SMK Master Indonesia—Kabupaten Bogor, SMK Miftahussalam—Kabupaten Ciamis, SMK Taruna Bhakti—Kabupaten Cianjur, SMK Teknologi—Kabupaten Karawang, SMK Manangga Pratama—Kota Tasikmalaya, SMK Al Farisi—Kabupaten Garut, SMK Bina Insan Kamil—Kota Bekasi, dan SMK Tri Bintang Purwadadi—Kabupaten Ciamis.

Manager Technical Development, Yudi Heriyadi, mengatakan, 12 sekolah terpilih ini akan langsung bergabung dalam jaringan sekolah pengembangan KTSM yang sebelumnya baru berjumlah 81 sekolah yang memiliki jurusan otomatif kendaraan roda dua yang tersebar di Jawa barat.

"Sekolah akan langsung mendapatkan program kurikulum setara dengan pendidikan yang diberikan untuk mekanik AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) atau Technical Training Level Satu (TTL 1). Output yang diharapkan adalah siswa-siswa lulusan SMK dapat langsung bekerja di jaringan AHASS atau wiraswasta," ujarnya dalam siaran persnya, Selasa (25/8).

General Manager Sales, Marketing & Logistik DAM, Lerri Gunawan, menambahkan DAM secara aktif telah memulai program KTSM Honda ini sejak 2009. Kurikulum ini akan mencakup silabus khusus yang disaranai untuk siswa tingkat SMK, dan dilanjutkan dengan penyiapan sarana fisik, berupa laboratorium di sekolah-sekolah yang terpilih.

"Sebagai salah satu program tanggung jawab sosial pada masyarakat di bidang pendidikan, DAM tidak hanya membidik sekolah yang ada di pusaran kota besar saja, namun juga menjangkau sekolah yang berda di pinggiran kota maupun kabupaten yang masih jarang dan sulit untuk mendapatkan bantuan pendidikan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement