Selasa 25 Aug 2015 23:07 WIB

Permainan Tradisional Ini Sambangi Sekolah Dasar, Untuk Apa?

Red: M Akbar
Pelajar SD/Ilustrasi
Foto: agung supriyanto/Republika
Pelajar SD/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak cara untuk melestarikan permainan tradisional di negeri ini. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh PT Pacific Food Indonesia yang berupaya melestarikan permainan Tic Toc ke sejumlah Sekolah Dasar (SD) di Pulau Jawa dan SD di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

''Untuk sosialisasi kembali jenis permainan ini kami melakukan kompetisi di lebih 100 sekolah SD di Jabodetabek dan lebih dari 200 sekolah SD di Pulau Jawa. Kegiatan kompetisi ini sudah kami lakukan sejak Juli yang lalu,'' kata Head of Marketing PT Pacific Food Indonesia, Leovhaty Augusta, Selasa (25/8), di Jakarta.

Leo menjelaskan Tic Toc merupakan salah satu permainan tradisional asli Indonesia yang pernah populer pada dekade 1990-an. Nama lokal dari permainan Tic Toc ini pernah dikenal dengan permainan kutu loncat.

Leo mengatakan permainan ini perlu dihadirkan kembali karena sangat merangsang kreatifitas anak-anak. Selain itu, kata dia, permainan ini memberikan ruang kepada anak-anak untuk bermain bersama.

''Perkembangan teknologi yang kian pesat sekarang ini telah membuat anak-anak kita lebih memilih bermain games di gadget sehingga membuat mereka cenderung bermain sendiri. Kondisi ini sungguh berbeda dengan era 1990-an saat anak-anak lebih banyak bermain bersama teman dan membuatnya lebih bergerak dan beraktivitas,'' tuturnya.

Untuk memperkenalkan kembali Tic Toc kepada anak-anak, Leo juga mengemas permainan tradisional itu ke dalam produk makanan ringan. ''Kami selaku principal produk snack yang cukup dikenal masyrakat Indonesia cukup intens dalam mengenalkan beragam permainan yang bisa meningkatkan kreativitas dan interaksi konsumen kami yang pada dasarnya anak-anak dan remaja,'' ujar Leo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement