Senin 17 Aug 2015 10:59 WIB

Akses Pendidikan Belum Merata, 1,9 Juta Anak tak Melanjutkan Pendidikan

Sejumlah siswa SD mengikuti upacara bendera.
Foto: Antara/Resno Esnir
Sejumlah siswa SD mengikuti upacara bendera.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekretaris Jenderal Gerakan Indonesia Pintar (GIP), Alpha Amirrachman PhD, mengatakan meski Indonesia telah merdeka selama 70 tahun namun akses pendidikan belum merata.

"Akses pendidikan belum merata, tak semua anak yang berusia sekolah bisa mengenyam pendidikan yang layak," ujar Alpha di Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan kurang lebih 2,5 juta anak yang terdiri 600.000 anak usia sekolah dasar dan 1,9 juta anak usia sekolah menengah pertama tidak bisa melanjutkan sekolah.

Sementara itu, masih terdapat 54 persen guru yang masih belum memenuhi standar kualifikasi dan 13,19 persen bangunan sekolah dalam kondisi tidak layak.

Terdapat dua faktor utama yang menjadi penyebab anak-anak ini tidak melanjutkan sekolah yakni mereka bekerja untuk membantu perekonomian keluarga dan adanya pernikahan dini yang juga tidak terlepas dari peran keluarga yang masih konservatif.

Disinggung mengenai akses pendidikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus (ABK), dikatakan memang telah terjadi peningkatan. Jumlah ABK yang bersekolah sekitar 75.000 pada 2011, dan pada 2014 meningkat menjadi 125.000.

Saat ini tujuh provinsi dan 34 kabupaten/kota telah mendeklarasikan sebagai daerah inklusif. Meskipun demikian, hal tersebut masih belum cukup karena dari 354.707 ABK untuk jenjang pendidikan dasar, baru 2.430 yang tertampung di sekolah inklusi dan 1.774 di sekolah luar biasa (SLB).

"Penyelengaraan sekolah inklusi masih menghadapi banyak hambatan karena masih langkanya ketersediaan guru pendamping khusus dan juga dana dari pemerintah yang dirasa masih kurang untuk membuat sekolah bukan hanya menjadi bisa dikunjungi tapi juga ramah bagi ABK," kata Dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement