Jumat 31 Jul 2015 18:04 WIB

Anaknya tak Lolos PPDB Online, Orang Tua Demo SMP 5 Tambun

Rep: c39/ Red: Taufik Rachman
Pengumuman hasil ujian penerimaan siswa baru (PSB) di sebuah sekolah (ilustrasi).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Pengumuman hasil ujian penerimaan siswa baru (PSB) di sebuah sekolah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online di Kabupaten Bekasi telah usai, siswa baru sudah mulai aktif di sekolah-sekolah. Namun, dari hasil proses PPDB online tersebut, masih banyak siswa yang mendaftar tidak tidak diterima karena mempunyai nilai yang rendah.

Berdasarkan hal itu, 10 warga Tambun Selatan mendatangi SMPN 5 Tambun Selatan, Kebupaten Bekasi. Warga tersebut memaksa pihak sekolah untuk menerima siswa yang tidak diterima itu.

"Mereka mengatasnamakan perwakilan orang tua siswa yang tidak lolos itu," kata Kepala sekolah SMPN Tambun Selatan, Sopandi kepada Republika, Jum'at (31/7).

Menurut Sopandi, saat melakukan demo sepuluh orang tersebut membakar ban, membanting tempat sampah, dan menutup gerbang sekolah, padahal menurut Sopandi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sedang berlangsung. " Kejadiannya tadi tadi jam 8 sampai jam 9 pagi," jelasnya.

Ia menambahkan, salah satu warga yang berdemo itu terdapat mantan calon anggota DPR, namun dia gagal menduduki jabatan tersebut." Yang jelas, tadi ada Zahrozi, dia pernah calon DPR tapi gak jadi," ujarnya.

Saat demo, Sopandi mengaku sudah menyampaikan kepada mereka bahwa pihaknya akan melaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, karena menurutnya hal tersebut bukan wewenangnya. "Ini desakan dari lingkungan, dan kita mencoba menfasilitasi agar dinas melaksanakan PPDB online yang ketiga," katanya.

Menurutnya, siswa yang tidak diterima di sekolah-sekolah dengan  menerapkan sistem PPDB online ini banyak. "Karena bukan hanya sekolah kita saja tapi banyak, jadi dinas pendidikan akan melakukan PPDB online ketiga," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement