REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Peserta Olimpiade Astronomi Internasional (IOAA) menjalani tes tertulis di SMA Taruna Nusantara, Jumat (31/7). Tes teori berlangsung kondusif selama lima jam. Para peserta tampak berpikir keras dalam memecahkan 18 soal teori. Soal tersebut sebelumnya telah ditinjau ulang hingga disetujui oleh panel internasional dalam international Board Meeting (IBM) 3 dan 4.
Tes teori tahun ini dibagi ke dalam dua jenis soal. Antara lain 15 soal pendek (short questions) dan 3 soal panjang (long questions). Hasil dari tes teori akan sangat berpengaruh terhadap total perolehan nilai akhir. Karena memiliki bobot paling besar, yakni 50 persen.
Menanggapi pertanyaan mengenai tingkat kesulitan soal, salah satu juri IOAA 2015, Fiki Taufik Sobar menyatakan variasi soal tahun ini cukup bagus. “Soal-soal tes teori tahun ini termasuk bagus, kreatif, dan spektrumnya pun luas,” ujarnya.
Tingkat kesulitannya juga menengah. Tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah. Pengawasan tes teori sendiri dilakukan dengan sangat ketat. Menggunakan 14 ruang kelas. Setiap 15 peserta diawasi oleh dua pengawas. Pengamanan lokasi tes dibantu oleh sejumlah petugas keamanan dari kepolisian. Peserta yang hendak ke kamar kecil pun harus didampingi oleh pengawas untuk memastikan kedisiplinan para peserta.
Pada waktu yang bersamaan, para team leader memasuki agenda kelima dalam seri IBM IOAA 2015. Kali ini, para team leader saling bertukar pikiran untuk memastikan mutu dari soal tes analisis data yang didesain untuk dikerjakan selama empat jam oleh peserta di sesi selanjutnya.
Team leader dari Singapura, Dave Lommen, mengaku tidak meragukan kemampuan para peserta. “Kami rasa tes yang akan dihadapi memang sangat menantang, namun kami tidak begitu khawatir karena para siswa sering mengejutkan kami dengan kemampuan mereka dalam memecahkan soal,” ungkapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
