Rabu 29 Jul 2015 18:56 WIB

Tangerang Tegaskan Orientasi Siswa tanpa Kekerasan

Masa Orientasi Siswa (MOS). Ilustrasi
Foto: .
Masa Orientasi Siswa (MOS). Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,Terkait orientasi siswa baru, Pemerintah Kota Tangerang setuju dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan. Di mana,  masa orientasi siswa (MOS) tahun ajaran baru boleh dilakukan asal dilakukan tanpa kekerasan. Hal tersebut seiring dengan diterbitkannya buku panduan MOS yang sudah disebarkan ke sekolah-sekolah.

"Itu sudah disampaikan ke sekolah, namun ternyata ada beberapa sekolah tidak mensosialisasikan kepada anak didiknya, sehingga ada kakak kelas yang masih melakukan perpeloncoan kepada para siswa baru, seperti ditemukan di SMA 2, SMK 4, dan SMK Yuppentek," kata Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah melalui siaran persnya yang diterima Republika, Rabu (29/7).

Arief juga menginstruksikan kepada seluruh sekolah di Kota Tangerang untuk memajang Surat Edaran Menteri maupun Surat Edaran Walikota. Yakni,  terkait panduan pelaksanaan MOS di papan pengumuman maupun media lain yang bisa dibaca oleh seluruh siswa dan pengajar.

Selain itu, Arief juga telah menginstruksikan kepada jajaran Dinas Pendidikan Kota Tangerang untuk mengecek sekolah yang masih melakukan perpeloncoan. "Kalau ada sekolah yang masih memberlakukan perpeloncoan dan bully, saya kira harus dipecat kepala sekolahnya," tuturnya.

Pada Rabu (29/7),  Mendikbud, Anis Baswedan bersama Walikota Tangerang menemukan pelaksanaan MOS di SMAN 2, SMKN 4 dan SMK Yuppentek Kota Tangerang masih melakukan perpeloncoan. Padahal, Wali Kota  sudah mengeluarkan larangan perpeloncoan melalui Surat Edaran Walikota yang merujuk pada Peraturan Mendikbud tentang pelaksanaan MOS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement