Rabu 29 Jul 2015 01:49 WIB

Rektor Unand: Atribut di Ospek Sudah Tidak Digunakan Lagi

Rep: c13/ Red: Agung Sasongko
Ospek Mahasiswa
Foto: Antara
Ospek Mahasiswa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, Werry DartaTaifur menegaskan penggunaan atribut dalam kegiatan orientasi studi dan pengenalan kampus (Ospek) mahasiswa baru di kampusnya sudah tidak digunakan lagi. Menurutnya, peraturan ini sudah diterapkan sejak lama, yakni sekitar 2007-an.

“Kita sudah lama tidak menggunakan atribut-atribut demikian,” ujar Werry saat dihubungi ROL, Selasa (28/7). Menurutnya, para calon mahasiswa hanya menggunakan seragam hitam putih.

Werry menerangkan, kegiatan Ospek di kampusnya sangat mengedepankan kegiatan yang benar-benar bermanfaat bagi para calon mahasiswa. Menurutnya, kegiatan OSPEK-nya tidak hanya memperkenalkan seluruh aspek kampus. Akan tetapi, pihaknya selalu berupaya agar mereka bisa memiliki nilai integritas dan kebangsaan.

“Sistem penyampaiannya sama seperti ESQ atau motivasi,” jelasnya.

Selain itu, kata dia, terdapat pula kegiatan semacam outbond di Ospek kampusnya ini. Jadi, kegiatan OSPEK yang mengandung perpeloncoan atau kekerasan tidak terjadi di kampusnya. Jika terjadi, lanjut dia, pihaknya siap memberikan sanksi kepada para pelaku.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Natsir menerbitkan buku pedoman yang isinya melarang orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) mahasiswa baru perguruan tinggi yang menggunakan cara kekerasan atau perploncoan.

Ia menegaskan, sudah ada aturan yang menetapkan bahwa ospek di perguruan tinggi, baik negeri (PTN) maupun swasta (PTS) harus ditata dengan baik.

“Ospek di perguruan tinggi tidak boleh mengandung perploncoan karena sifatnya memperkenalkan kegiatan kampus. Sudah ada buku pedoman mengenai ini dan kami sebarkan pada bulan Juni lalu,” ujarnya disela-sela peninjauan ujian masuk mandiri Universitas Diponegoro (Undip), di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 29 Jakarta, Ahad (26/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement