Kamis 23 Jul 2015 13:01 WIB

'Setiap Anak Berhak Dicintai, Apa Pun Kelebihan dan Kekurangannya'

Autimaze: Anak autis dan ibunya melintas di poster Autimaze dalam kampanye peduli anak autis yang bertema 'Autismaze' di epicentrum walk, Jakarta, Sabtu (28/9). Dalam kampanye bertema 'Autismaze' ini untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap anak p
Foto: Republika/Yasin Habibi
Autimaze: Anak autis dan ibunya melintas di poster Autimaze dalam kampanye peduli anak autis yang bertema 'Autismaze' di epicentrum walk, Jakarta, Sabtu (28/9). Dalam kampanye bertema 'Autismaze' ini untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap anak p

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet tunagrahita siap mengharumkan nama Indonesia di ajang olahraga berskala internasional untuk anak-anak berkebutuhan khusus “Special Olympics World Games” yang diselenggarakan di Los Angeles, Amerika Serikat. Ni Made Semiati, salah satu anak asuh SOS Children’s Village Bali bersama 41 atlet lainnya telah bertolak ke negeri paman Sam bersama delegasi atlet nasional lainnya, kemarin (21/07) untuk bertanding dengan 6500 atlet tunagrahita yang mewakili 165 negara di perhelatan olahraga dunia yang akan berlangsung mulai 25 Juli hingga 2 Agustus 2015.

Semi yang saat ini berusia 17 tahun diasuh di SOS Children’s Village Bali sejak ia tamat Sekolah Dasar. Saat masih bersekolah di sekolah umum, Semi kerap kali menemui kendala karena kemampuan akademisnya yang di bawah rata-rata akibat kesulitannya dalam memahami materi pembelajaran yang diberikan guru sekolah umum.

Untuk mengetahui kondisi Semi, Tim educator SOS Children’s Villages mengajak Semi untuk mengikuti serangkaiaan tes di klinik tumbuh kembang anak. Hasilnya, Semi memiliki fungsi intelektual di bawah rata-rata yang mengharuskan ia bersekolah di sekolah berkebutuhan khusus.

Setelah beberapa bulan memperoleh pendidikan di Sekolah Berkebutuhan Khusus, Semi menemukan dirinya. Selain bidang akademis, Semi juga mengikuti beberapa kelas keterampilan seperti, menari, kecantikan, dan olahraga atletik. Bakat terpendam Semi pun mulai terlihat. Semi sangat menonjol dalam olahraga atletik dan memiliki bakat menari yang istimewa.

Keahliannya berlenggak lenggok membawa Semi tampil di berbagai acara di sekolahnya. Bakat olahraga atletiknya pun kian terasah ketika Semi mulai mengikuti sejumlah kejuaraan sprint. Tidak tanggung-tanggung, Semi berhasil menjuarai lomba sprint 100m dan 200m se-kabupaten Tabanan, Bali. Keberhasilan Semi yang pertama ini diikuti keberhasilan lainnya, saat Semi beberapa kali menjuarai lomba sprint di berbagai wilayah di Indonesia, di antaranya adalah Kejuaraan Nasional di Makassar 2014 lalu.

“Setiap anak berhak untuk dicintai dan dihargai dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Anak-anak dengan kebutuhan khusus membutuhkan penanganan khusus untuk menjamin hak-haknya dapat terpenuhi dengan baik. Pengasuhan berbasis keluarga yang diterapkan SOS Children’s Villages dapat mengoptimalkan peran ibu dan anggota keluarga lainnya untuk memberikan kasih sayang, perhatian, dan bimbingan bagi anak-anak tersebut,” ungkap National Director SOS Children’s Villages Indonesia, Gregor Hadi Nitihardjo.

selanjutnya..

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement