Rabu 03 Jun 2015 15:00 WIB

Tingkat Melek Huruf Tinggi, Indonesia Jadi Tamu Kehormatan di Frankfurt

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Indah Wulandari
Perpustakaan Keliling: Sejumlah siswa membaca buku perpustakaan keliling di SD Angkasa 3 komplek Husein, Kota Bandung, Jumat (27/2).
Foto: Republika/Septianjar Muharam
Perpustakaan Keliling: Sejumlah siswa membaca buku perpustakaan keliling di SD Angkasa 3 komplek Husein, Kota Bandung, Jumat (27/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indonesia akan menjadi guest of honour atau tamu kehormatan dalam pameran buku dunia, Frankfurt Book Fair (FBK) pada 14-18 Oktober mendatang.

Ketua Panitia Nasional FBK Goenawan Mohammad mengatakan, salah satu alasan Indonesia terpilih menjadi tamu kehormatan karena tingkat melek huruf masyarakatnya yang tinggi.

Goenawan menjelaskan, tingkat melek huruf masyarakat Indonesia yang berusia 14-25 tahun sudah mencapai 95 persen. Adapun secara keseluruhan, tingkat melek huruf Indonesia 95 persen.

"Ini lebih tinggi dari India yang hanya 70 persen," katanya di Istana Negara, Rabu (3/6).

Goenawan sendiri datang ke Istana untuk mendampingi 17 jurnalis asal Jerman menemui Presiden Jokowi. Mereka adalah jurnalis yang datang secara khusus untuk menulis tentang Indonesia.

Selain karena tingkat melek huruf, lanjut Goenawan, Indonesia juga dianggap sebagai negara yang warganya memiliki kebebasan berekspresi tinggi.

"Kalau di negara lain kan masih kurang," ucapnya.

Kemudian, Indonesia juga diyakini memiliki potensi ekonomi yang besar. Organisasi ekonomi dunia, IMF, menyebut Indonesia akan masuk dalam deretan 20 negara yang perekonomiannya tumbuh sangat cepat di 2017.

Goenawan optimistis, gelar tamu kehormatan yang diterima Indonesia dalam FBK akan membawa dampak positif bagi dunia sastra dan budaya di Indonesia.

"Kita akan gunakan momen ini untuk  kebangkitan baca dan tulis Indonesia," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement