Rabu 13 May 2015 08:58 WIB

Wah, Siswa MTs Buat Pembersih Lantai Ramah Lingkungan

Petugas membersihkan lantai di Masjid Nuruttaqwa, Jakarta, Rabu (8/4).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas membersihkan lantai di Masjid Nuruttaqwa, Jakarta, Rabu (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Siswa- siswi MTsN Model Makassar yang telah melakukan pembelajaran berbasis pemecahan masalah lingkungan sekitar, berhasil membuat deterjen pembersih lantai yang ramah lingkungan. "Dijamin daya membersihkannya tak kalah dengan deterjen sintesis berbahan kimia," kata salah satu siswa kelas 8 MTs Model yang menemukan bahan tersebut Alif Farhan, di sela-sela pameran pendidikan USAID PRIORITAS di Makassar, Selasa (12/5).

Alif mengatakan bahan-bahan pembersih lantai selama ini yang dibuat oleh pabrik mengandung bahan kimia, yang menjadi limbah berbahaya.

Kandungan kimianya telah menurunkan kualitas air, meresap dan mencemari sumur sumur di sekitar sungai, sehingga airnya tak layak untuk diminum. Bahkan deterjen tersebut membunuh organisme air dan berbahaya bagi kesehatan manusia.

Berkaca dari pengamatan tersebut, maka siswa-siswi MTsN Model Makassar yang telah belajar di bawah bimbingan guru  berusaha ikut memecahkan masalah tersebut dengan membuat deterjen pembersih lantai yang ramah lingkungan. Untuk membuat bahan tersebut, alat yang disediakan adalah botol bekas, ember, dan pengaduk (sendok). Sedangkan bahannya terdiri dari setengah galon air panas atau sekitar 9,5 liter, garam 125 mg, cuka 70 mili, setengah kilogram jeruk nipis, 40 mg soda kue, dan pewarna makanan secukupnya.

Cara membuatnya juga sangat mudah. Pertama, air panas dimasukkan ke dalam ember. Kemudian, masukkan soda kue dan cuka ke dalamnya dan diaduk sampai rata. Disusul dengan memasukkan garam dan air jeruk. Setelah itu, campuran didinginkan dan berikan secukupnya pewarna makanan ke dalam pembersih yang dingin tersebut.

"Reaksi percampuran garam dan jeruk nipis memiliki tingkat efektifitas membersihkan bahan-bahan lantai dengan baik," ujar siswa yang ikut menemukan bahan ini, Tharisya Amiharna.

Sementara penggunaan soda kue, kata dia, karena soda kue ini memiliki pH 8, yang bisa membunuh bakteri yang hanya bisa hidup pada kondisi pH 7 ke bawah. Para siswa bahkan menunjukkan hasilnya dengan langsung membersihkan ubin dan membandingkan dengan pembersih sintetis lain berbahan kimia di hadapan ratusan pengunjung yang memadati pameran pendidikan USAID PRIORITAS di gedung Phinisi Universitas Negeri Makassar (UNM), dan hasilnya ternyata sama.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement