Kamis 07 May 2015 13:38 WIB

UN Komputer di Kepulauan Seribu Terkendala Listrik

Rep: c11/ Red: Dwi Murdaningsih
Pelajar mengerjakan soal Ujian Nasional di sekolah MTSN 9, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (4/5).  (Republika/Tahta Aidilla)
Pelajar mengerjakan soal Ujian Nasional di sekolah MTSN 9, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (4/5). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ujian Nasional (UN) tingkat SMP berlangsung pada pekan ini, sekolah-sekolah di Kepulauan Seribu masih menggunakan cara manual untuk mengerjakan soal. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengakui untuk menggunakan sistem Computer Based Test (CBT) masih akan terkendala beberapa masalah.

"Kalau CBT masih kita kaji betul karena banyak kendala. Listrik misalnya. Kemudian jaringan," kata Djarot di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (7/5).

Menurutnya masih membutuhkan proses jika ingin beralih menggunakan sistem yang lebih modern. Siswa di Kepulauan Seribu dipastikan Djarot akan canggung jika akan menggunakan CBT.

"CBT cuma cara syarat, yang harus diperhatikan adalah mutu dan proses biar kualitas dia baik. Jangan kemudian CBT jadi kebanggaan," ujar Djarot.

Selama berkunjung ke Pulau Tidung, Djarot juga turut mengunjungi ujian yang tengah berlangsung di dua sekolah tingkat SMP, yakni SMPN 241 dan MTsN 26 Pulau Tidung. Kedua sekolah tersebut dikunjungi Djarot saat tengah menjalankan UN terakhir.

Tingkat SMP sendiri memiliki empat mata pelajaran yang diujikan. Diantaranya, Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan yang diujikan di hari terakhir ialah IPA.

Adapun SMPN 241 terdapat 63 siswa yang mengikuti UN, siswa yang mengikuti ujian begitu cermat saat mengerjakan soal-soal. Djarot hanya meninjau langsung dari depan kelas, dan memeriksa daftar kehadiran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement