Selasa 05 May 2015 12:56 WIB

Guru Semakin Banyak Hadapi Persoalan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Indah Wulandari
 Mendikbud Anies Baswedan berselfie ria dengan beberapa pelajar seusai upacara pada peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-69 di halaman kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (25/11).   (dok. Kemendikbud/Ridwan Maulana)
Mendikbud Anies Baswedan berselfie ria dengan beberapa pelajar seusai upacara pada peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-69 di halaman kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (25/11). (dok. Kemendikbud/Ridwan Maulana)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Persoalan yang membelit para guru harus segera diselesaikan.

"Bahkan PGRI memperoleh laporan saat ini guru semakin banyak menghadapi persoalan. Persoalan guru masih banyak  yang harus segera diselesaikan," kata Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo, dalam rilisnya, Selasa (5/5).

Ia  mengatakan, hingga saat ini PGRI belum mendapatkan program nyata yang hendak dilakukan oleh Kemendikbud untuk meningkatkan kualitas guru.

Sejumlah persoalan guru yang perlu segera diatasi, ujar dia, antara lain kekurangan guru, terutama kekurangan guru SD yang sangat besar. Hak-hak guru honorer diatur dalam PP Nomor 74 Tahun 2008 juga diabaikan.

Pencairan tunjangan profesi selama ini selalu terlambat, bahkan persyaratannya makin sulit dan tidak wajar. Ketentuan pemberhentian sementara atu pemberhentian  jabatan fungsional pengawas sekolah berdasarkan Permenegpan dan RB Nomor 21 tahun 2010 semakin terancam.

Sistem kenaikan pangkat dan jabatan guru, terang Sulistiyo, banyak yang tidak dapat dilaksanakan. Diduga Kemendikbud malah menerbitkan berbagai aturan yang justru membuat guru tertekan dan tidak profesional.

"Guru malah terkesan diarahkan menjadi petugas administrasi pembelajaran," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement