Ahad 03 May 2015 19:26 WIB

Naskah UN Dijamin tak Bocor

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Djibril Muhammad
 Petugas melakukan penjagaan naskah soal UN SMP di SMPN 216 Jakarta Pusat, Ahad (3/5). (Republika/Wihdan)
Petugas melakukan penjagaan naskah soal UN SMP di SMPN 216 Jakarta Pusat, Ahad (3/5). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO –- Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Banyumas menjamin tidak akan ada kebocoran soal Ujian Nasion (UN) SMP, meski naskah tersebut sempat diinapkan selama tiga hari di masing-masing sub rayon. 

"Memang naskah soal tersebut diinapkan selama tiga malam. Tapi kami jamin tak ada yang bisa masuk ke ruang tempat penyimpanan, karena tempat penyimpanannya dijaga oleh polisi selama 24 jam setiap hari," jelas Kasi Kurikulum Pendidikan Dasar Dindik Banyumas, Agus Wahidin, Ahad (3/5).

Dia menyebutkan, naskah soal tersebut tiba di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Jumat (1/5). Oleh pihak Dinas, naskah soal tersebut langsung didistribusikan ke tujuh posko subrayon yang ditunjuk. Yaitu, subrayon I di SMP Negeri 3 Purwokerto, subrayon II di SMP Negeri 1 Kedungbanteng, subrayon III di SMP Negeri 2 Ajibarang, subrayon IV di SMP Negeri Jatilawang, subrayon V di SMP Negeri Sumpiuh, subrayon VI di SMP Negeri 1 Banyumas dan subrayon VII di SMP Negeri 1 Sokaraja.

 

Agus menyebutkan, hingga kini naskah soal tersebut masih berada di posko subrayon. Hal ini karena pendistribusian naskah soal, baru dilakukan pada saat pelaksanaan UN yang akan dilaksanakan mulai Senin (4/5) pagi. UN tingkat SMP tersebut akan dilaksanakan hingga Kamis (7/5).

Dia juga menyebutkan, waktu pelaksanaan dalam UN pada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Bila pada tahun-tahun sebelumnya UN dilaksanakan mulai pukul 08.00, maka  pada tahun ini akan mulai dilaksanakan pukul 07.30.

"Perintahnya yang tertuang dalam POS (Prosedur Operasional Standar) memang seperti itu. Karena waktu mulainya lebih awal, maka waktu selesainya otomatis juga lebih cepat," katanya.

Selain itu, lanjut dia, pelaksanaan UN SMP juga hanya dilaksanakan satu kali, tidak ada UN perbaikan.  Hal ini berbeda dengan pelaksanaan UN jenjang SMA/SMK, di mana peserta didik mendapatkan kesempatan untuk mengikuti UN perbaikan. "Kalau UN susulan masih ada, tapi untuk UN perbaikan tidak ada," katanya.

Dia juga mengungkapkan, untuk pelaksanaan UN jenjang SMP, tidak ada yang menggunakan sistem CBT (Computer Base Test). Seluruhnnya menggunakan sistem Paper Based Test (PBT), sehingga setiap peserta ujian masih menggunakan Lembar Jawab Komputer (LJK). Hasil ujian siswa ini, selanjutnya akan dikirim ke Dinas Pendidikan Provinsi untuk proses pemindaian.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, jumlah peserta UN jenjang SMP/MTs tahun 2015 ini tercatat sebanyak 26.278 siswa. Dari jumlah itu, 20.913 siswa merupakan siswa SMP dan 5.365 peserta berasal dari sekolah MTs.

"Dengan jumlah sebanyak itu, maka ruangan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan UN mencapai 1.408 ruangan. Sedangkan jumlah tenaga pengawasnya, sebanyak 2.816 orang," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement