REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 360 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Jabodetabek bertarung dalam kompetisi akademis dunia atau world scholars cup (WSC). Melalui kompetensi tersebut, siswa belajar memahami bacaan, debat, dan bekerja sama dalam tim.
"WSC ini sejenis kompetisi ilmu pengetahuan sosial, seni, budaya dan sastra dan sejarah dunia, tetapi disajikan secara menarik. Tidak ada tes matematika di sini," kata Asisten Direktur The World Scholars Cup, Nathan Levin di Sinarmas World Academy (SWA), Tangsel, dalam siaran pers, kemarin.
Dalam kompetisi yang berlangsung selama dua hari itu lebih banyak diikuti sekolah-sekolah berstandar internasional. Pasalnya, kompetisi menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya. Nathan menjelaskan, SWA terpilih kembali menjadi tuan rumah WSC, karena komitmennya terhadap program penting yang meningkatkan kemampuan dan wawasan internasional siswa.
"Ini merupakan tahun keempat WSC digelar di Indonesia. Selain di Jakarta, WSC juga berlangsung di Surabaya," katanya.
Nathan menjelaskan, kompetisi itu terbagi dalam empat kategori, yakni membaca, debat, menulis, dan tantangan mencari jawaban yang tepat. Setiap kategori akan memilih 10 tim terbaik, namun hanya juara 1 sampai tiga tim yang akan dikirim ke WSC tingkat global, yang digelar di Kuala Lumpur pada tahun ini.
Setiap tim terdiri atas tiga siswa. "Tuan rumah WSC tingkat dunia tidak menetap di satu negara. Tahun ini dilaksanakan di Malaysia," katanya.
Disinggung soal prestasi anak Indonesia, Nathan menilai, cukup bagus. Ada beberapa yang bertanding hingga ke Amerika. Mereka mengalahkan ratusan peserta WSC dari 40 negara. "Prestasi siswa Indonesia tak kalah dibandingkan siswa dunia lainnya. Kelemahannya hanya satu, siswa Indonesia agak lemah dalam soal yang menggabungkan antara pengetahuan dan imajinasi. Mungkin, karena mereka belum terbiasa."
Seorang peserta dari SWA, Millen Loa, mengatakan, kompetisi itu membuka pikirannya dan mengajarkannya membuat keputusan. Dia mengaku suka ikut kompetisi WSC, karena menarik dan menyenangkan.