Sabtu 25 Apr 2015 18:50 WIB

Sekolah di NTB Kekurangan Ruang Kelas

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Indah Wulandari
MATARAM, 15/4 - ISTIGHOSAH JELANG UN. Ribuan siswa dan guru melaksanakan istighosah akbar di masjid raya attaqwa Mataram, NTB, Jumat (15/4). Istighosah akbar yang diselenggarakan oleh kantor Departemen Agama kota Mataram tersebut diikuti oleh ribuan siswa
MATARAM, 15/4 - ISTIGHOSAH JELANG UN. Ribuan siswa dan guru melaksanakan istighosah akbar di masjid raya attaqwa Mataram, NTB, Jumat (15/4). Istighosah akbar yang diselenggarakan oleh kantor Departemen Agama kota Mataram tersebut diikuti oleh ribuan siswa

REPUBLIKA.CO.ID,BATULAYAR -- Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Batu Layar Barat, Nusa Tenggara Barat masih kekurangan ruang kelas. Kondisi tersebut menyebabkan puluhan siswa kelas I dan II harus bergantian belajar di ruang kelas yang ada.

Kepala SDN 3 Batu Layar Barat, NTB Mahudin mengatakan, ruangan kelas yang ada saat ini berjumlah lima unit. Sehingga, untuk kegiatan belajar mengajar bergiliran pagi dan siang.

“Ruang kelas ada lima, satu dipakai kantor karena tidak ada tempat kita untuk ngantor,” ujarnya akhir pekan lalu.

Menurutnya, ruangan kelas yang kurang menyebabkan kendala bagi pihaknya untuk leluasa beraktivitas belajar mengajar. Dimana, total siswa di SDN 3 mencapai 138 orang. Selain itu, fasilitas air bersih di sekolah tergolong bermasalah. Pasalnya, selama ini sekolah mengandalkan air hujan.

Ia menuturkan, selama ini pihaknya berusaha mengupayakan agar pemerintah bisa memberikan ruang kelas. Namun, dari 3 kali bantuan pemerintah terhadap sekolah, semuanya berupa bantuan rehabilitasi.

“Kita minta ruang kelas baru tapi dikasihnya rehab. Keberadaan sekolah ini bertujuan untuk mengurangi angka drop out,” ungkapnya.

Mahudin mengatakan, mulanya, SDN 3 termasuk SD Filial (terpencil) dan pada 2012 sudah definitif. Dimana, pertamakali aktivitas belajar mengajar dilakukan di sebuah terpal. Keberadaan SDN 3 ini pun bisa membuat mayoritas lulusannya melanjutkan ke tingkat menengah.

Ia menjelaskan meski kondisi sekolah yang masih minim serta jarak yang jauh. Animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya terbilang tinggi. Bahkan, masyarakat pun bergotong royong untuk membangun sekolah yang ada saat ini.

Menurutnya, pihaknya pun berharap selain penambahan ruang kelas diharapkan pemerintah bisa mengupayakan adanya gardu listrik untuk mendukung aktivitas masyarakat saat malam hari untuk belajar.

Guru Honorer SDN 3 Saefurohman mengaku dirinya berharap agar pemerintah bisa menambah keberadaan ruang kelas. Selain itu harapan terbesar yang diinginkannya adalah kesejahteraan guru agar bisa meningkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement