Kamis 23 Apr 2015 16:30 WIB

Muncul Pesta Bikini SMA, Pendidikan Moral Agama Harus Diperkuat

Rep: c05/ Red: Agung Sasongko
Prof Arief Rachman
Prof Arief Rachman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Pendidikan Arief Rahman Hakim prihatin munculnya undangan pesta bikini pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta. Acara tersebut menandakan perlunya ada monitoring serius pendidikan moral dan agama di sekolah.

Menurutnya, kualitas pendidikan di Indonesia sifatnya belum merata. Ini termasuk pengajaran moral dan agama yang ada di setiap sekolah. “Ada yang sudah bagus pendidikan moral dan agamanya. Ada juga yang sebaliknya,” kata dia, Kamis (23/4).

Untuk sekolah yang belum maksimal pendidikan moral agamanya, maka ini perlu ditingkatkan. Yakni agar murid murid di sana dididik secara maksimal. “Harapannya murid murid bisa menginternalisasi nilai moral dan agama secara tuntas. Jadinya kasus seperti ini tak terulang lagi,” ujarnya.

Meski menyayangkan adanya kasus ini, Arief berharap masyarakat jangan berpikir menghakimi. Maksudnya kasus ini harus dipandang sebagai fenomena Kasuistik saja. “ Jadi jangan menganggap ini fenomena umum. Sebab masih banyak murid SMA yang juga berperilaku baik,” kata dia.

Sebelumnya dunia twitter dihebohkan dengan beredarnya undangan bikini party bagi anak SMA. Undangan  tersebut  disebar oleh akun Twitter bernama @Divine_prod. Di situ tertulis akan diadakan pesta pada 25 April 2015 di The Media Hotel, Jalan Gunung Sahari, dari pukul 22.00 sampai selesai.

Tercantum, dress code para peserta, bikini dan summer dress. Acara ini pun didukung oleh siswa-siswi dari SMA Muhammadiyah Rawamangun, SMA 8 Bekasi, SMA 12 Jakarta, SMK Musik BSD, SMA Alkamal, dan sembilan SMA lainnya serta satu SMK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement