Rabu 15 Apr 2015 04:15 WIB

Ini Catatan Selama Pelaksanaan UN CBT

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dwi Murdaningsih
 Siswa mengikuti Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia berbasis komputer (Computer Based Test) di SMKN 28, Jakarta Selatan, Senin (13/4). (Republika/Yasin Habibi)
Siswa mengikuti Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia berbasis komputer (Computer Based Test) di SMKN 28, Jakarta Selatan, Senin (13/4). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan ujian nasional (UN) berbasis komputer (Computer Based Test/CBT) tingkat sekolah menengah atas (SMA) sederajat yang dimulai sejak Senin (13/4) kemarin dinilai terjadi kendala dan menyisakan beberapa catatan. Ketua dewan pakar Indonesia Information Communication Telematics Forum (IIF), Teguh Prasetya mengatakan, ada delapan kendala pelaksanaan UN CBT.

“Kendala pertama, jumlah komputer. Kedua, jaringan Komputer LAN,” kata Teguh, Selasa (14/4).

Kendala selanjutnya adalah server lokal. Hambatan keempat adalah server pusat. Kendala kelima yaitu Jaringan Internet/WAN. Kendala keenam adalah sosialisasi murid pengguna. “Siswa yang seumur-umur belum pernah pegang komputer, tahu-tahu disuruh menggunakan. Kendala ketujuh, sosialisasi guru/pengawas dan terakhir hambatan audit keseluruhan sistem termasuk keamanannya,” ujarnya.

Ia menilai pelaksanaan UN CBT ini belum bisa dilakukan secara keseluruhan di semua sekolah di seluruh Indonesia karena kedelapan unsur tadi belum bisa dijamin 100 persen keberadaan, keandalan, maupun backupnya.  “Ada potensi kegagalan di area yang belum siap. Pelaksanaan UN CBT ini dipaksakan dan akan menjadi bumerang kalau tidak didahului oleh adanya sosialisasi yang menyeluruh dan tuntas,” katanya.

Karena sudah terlanjur terjadi UN CBT, ia meminta teknisi IT harus standby di setiap sekolah yang menyelenggarakan UN CBT. Kedepannya, ia meminta pemerintah harus menyediakan soal UN manual kertas sebagai backupnya. Teguh memprediksi UN CBT bisa siap diadopsi di seluruh wilayah Indonesia paling cepat dalam waktu tiga tahun.

“Itupun kalau mulai sekarang sudah disosialisasikan ya,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement