Senin 13 Apr 2015 16:26 WIB
Ujian Nasional 2015

Siswa SMAN 6 Mataram UN di Rumah

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Djibril Muhammad
Pelajar mengikuti ujian nasional berbasis komputer.  (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pelajar mengikuti ujian nasional berbasis komputer. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Komalasari, siswa SMA 6 Mataram, Nusa Tenggara Barat mengikuti dan melaksanakan Ujian Nasional (UN) di rumah, Senin (13/4). Penyakit tipes yang tengah diderita sejak sepekan lalu membuat dirinya tidak bisa mengikuti UN di sekolah.

"Sudah seminggu kambuh penyakit tipesnya, tadi pas berangkat sekolah untuk UN sempat pingsan dan jatuh. Terus, jadinya mengerjakan soal UN di rumah," ujarnya saat ditemui di Lingkungan Nyangget, Kelurahan Selagalas, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram.

Ia mengaku kesulitan menjawab soal-soal UN. Sebab, dirinya masih merasakan pusing dan mual. Namun, secara umum, Komalasari mengatakan bisa mengisi soal UN karena soal pelajaran B. Indonesia tidak terlalu susah.

Menurutnya, dibandingkan di rumah, jika memungkinkan dirinya besok ingin mengikuti UN di sekolah. Saat ini, Komalasari tengah mengerjakan soal UN pelajaran Bahasa Indonesia dan Geografi.  

Komalasari mengatakan dirinya berharap bisa mendapatkan hasil UN yang bagus. Karena, dirinya ingin melanjutkan belajar di Universitas Mataram jurusan ekonomi dan akuntansi melalui program bidik misi.

Sekretaris Daerah Pemprov NTB, Muhammad Nur melakukan inspeksi mendadak di SMA 6 Mataram saat pelaksanaan UN berlangsung sekitar pukul 08.30 Wita. Dirinya menuturkan, pelaksanaan UN di SMA 6 Mataram berlangsung dengan kondusif.

"Pelaksanaan sudah kondusif, semua sudah siap, pengawasan juga inten memantau," ungkapnya.

Ketua Panitia UN Tahun 2014-2015 SMA 6 Mataram, Sunoto mengatakan tahun ini pendistribusian soal dan kualitasnya relatif berjalan lancar dan bagus. Bahkan, jika membandingkan dengan tahun lainnya, saat ini relatif paling lancar.

Ia menuturkan, jumlah siswa SMA 6 Mataram yang mengikuti UN mencapai 229 orang. Dua di antaranya siswa difabel dan satu orang siswa yang mengerjakan UN di rumah karena sakit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement