Rabu 08 Apr 2015 17:26 WIB

Mendikbud: Hanya 585 Sekolah Siap Gelar UN Berbasis Komputer

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
 Mendikbud Anies Baswedan
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Mendikbud Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyatakan pemerintah telah menawarkan penyelenggaraan ujian nasional (UN) berbasis komputer kepada seluruh sekolah di Indonesia.

Ia pun menyebut sekolah yang siap menyelenggarakan UN menggunakan komputer tak lebih dari satu persen dari sekitar 70 ribu sekolah yang akan melaksanakan UN di Indonesia.

"Jadi hanya di tempat yang dia siap sebagai uji coba itu kira-kira di bawah satu persen. Dari 70 ribu lebih sekolah yang menggelar UN, itu gak sampai 600 yang siap uji coba," jelas Anies di istana Wapres, Jakarta, Rabu (8/4).

Ia mencatat terdapat 720 sekolah yang telah mengajukan ujian nasional berbasis komputer. Namun, setelah diperiksa, hanya 585 sekolah yang siap melaksanakannya.

Sekolah-sekolah yang dinilai siap tersebut tersebar di 27 provinsi. Mereka pun harus memenuhi persyaratan seperti ketersediaan komputer beserta komponennya, operator server yang memadai, kesiapan guru, siswa serta orang tua murid.

Anies pun menegaskan, pelaksanaan ujian nasional ini tidak menggunakan sistem online, namun hanya menggunakan komputer dalam pengerjaannya. Rasio komputer yang harus dimiliki dalam pelaksanaan UN di tiap sekolah yakni satu komputer untuk tiga siswa.

"Jadi kalau satu angkatan di satu sekolah ada 100 siswa, berarti minimal ada 35 komputer. Kalau ada lebih, maka bisa kita kerjakan," jelas Anies.

Selain itu, komputer-komputer tersebut harus tersambung dengan jaringan internal agar dapat terhubung satu sama lain. Sehingga, bahan ujian nasional dapat dioperasikan.

"Keuntungannya, satu komputer dengan komputer yang lain soalnya berbeda. Bobotnya sama, tapi soalnya berbeda. Kemudian pelaksanaannya pun lebih akurat," jelas dia.

Menurut dia, pemerintah telah melakukan ujicoba UN berbasis komputer. Hasilnya, dengan menggunakan komputer, pelaksanaan UN dapat lebih menghemat waktu 30 menit dibandingkan pelaksanaan menggunakan lembar jawaban.

Ke depannya, sistem ini akan lebih dikembangkan guna menjaga integritas ujian nasional. Selain itu, pelaksanaan UN berbasis komputer dapat menjadi lebih efisien.

Berdasarkan data yang dimilikinya, saat ini, terdapat 208 ribu sekolah di Indonesia. Sebanyak 30 persen diantaranya memiliki akses internet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement