Kamis 02 Apr 2015 13:39 WIB

Sebelas Guru Terlibat Skandal Pemalsuan Nilai Siswa

Rep: Gita Amanda/ Red: Dwi Murdaningsih
Finlandia menghapus pelajaran menulis kursif karena dianggap tidak relevan lagi. Sebaliknya saat ini sekolah lebih perlu mengajarkan cara mengetik yang baik bagi murid-muridnya.
Foto: ABC News
Finlandia menghapus pelajaran menulis kursif karena dianggap tidak relevan lagi. Sebaliknya saat ini sekolah lebih perlu mengajarkan cara mengetik yang baik bagi murid-muridnya.

REPUBLIKA.CO.ID, ATLANTA -- Sebelas mantan guru sekolah di Atlanta dituduh terlibat skandal kecurangan massal. Mereka diduga terlibat dalam skema untuk memalsukan nilai tes siswa.

BBC News, Kamis (2/4) melaporkan, kesebelas guru tersebut mengubah jawaban yang salah para murid demi menununjukkan kemajuan siswa-siswanya. Ini dilakukan untuk mendapatkan bonus terkait kinerja.

Skema ini terungkap setelah koran lokal melaporkan bahwa beberapa nilai secara statistik tak memungkinkan. Sebelas orang ini akan menghadapi hukuman penjara panjang, sementara 12 lain dibebaskan. Insiden ini merupakan skandal kecurangan di Amerika Serikat.

Awalnya tiga puluh lima orang didakwa pada tahun 2013. Banyak dari tersangka sudah mengakui kesalahan mereka ditambah adanya sejumlah saksi di persidangan.

"Kecurangan tersebut sudah berlangsung begitu lama, kami menganggap itu bagian dari pekerjaan kami," kata seorang mantan guru yang menjadi saksi dari pihak penuntut Jackie Parks.

Pengawas Sekolah Baverly Hall, tak pernah muncul di persidangan karena jatuh sakit. Ia meninggal bulan lalu akibat kanker payudara yang dideritanya.

Selama ini ia bersikeras menyatakan dirinya tak bersalah. Tapi banyak yang menuduhnya memberik tekanan pada guru-guru untuk menunjukkan perbaikan demi mendapat pendanaan federal yang lebih besar.

Pada 2009, ia ditunjuk sebagai pengawas sekolah oleh Asosiasi Administrasi Sekolah Amerika. Ia diminta untuk melakukan perbaikan dramatis di distriknya untuk nilai tes dan tingkat kelulusan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement