Rabu 01 Apr 2015 23:12 WIB

SMA di Jakarta Andalkan Try Out

Sejumlah siswa SMK Negeri 2 Solo mengerjakan soal latihan Ujian Nasional (Unas) 2015 secara online di aula sekolah setempat, Solo, Jawa Tengah, Rabu (1/4).
Foto: Antara/Maulana Surya
Sejumlah siswa SMK Negeri 2 Solo mengerjakan soal latihan Ujian Nasional (Unas) 2015 secara online di aula sekolah setempat, Solo, Jawa Tengah, Rabu (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta masih mengandalkan ujian uji coba ("try out") dan tidak mengadakan les khusus untuk mempersiapkan para siswa menghadapi Ujian Nasional (UN) yang dihelat pada awal April 2015.

"Kami memantau perkembangan anak didik jelang pelaksanaan UN melalui 'try out' yang sudah dilaksanakan sebanyak empat kali," kata Kepala Sekolah SMAN 4 Puji Raharjo di kantornya, Rabu (1/4). Puji menambahkan, pihaknya mengadakan ujian uji coba secara bertahap dan dalam waktu yang berbeda-beda untuk melihat kesiapan para siswa.

"Pada 'try out' pertama, kami sengaja melaksanakannya pada sore hari setelah jam pelajaran untuk melihat kemampuan siswa mengerjakan soal meski dalam keadaan lelah", ujar Puji.

Puji menilai hasil dari sistem ini cukup memuaskan karena siswa bisa mengerjakan soal tersebut dengan baik dan mengalami peningkatan nilai pada "try out" kedua yang diadakan pada pagi hari. "Sementara uji coba ketiga dilaksanakan dengan kondisi mirip dengan UN sebenarnya. 'Try out' keempat yang dilaksanakan hari ini, Rabu (1/4), hanya untuk penyegaran kembali saja," tuturnya.

Adapun selain "try out", lanjut Puji, sejak tahun 2014 sekolahnya juga menambahkan pembelajaran intensif untuk siswa kelas XII. "Konsekuensinya jam pelajaran menjadi lebih panjang," ujar dia.

Di tempat terpisah, Kepala Sekolah SMA Santa Theresia Godeliva Kris juga menyatakan sudah mengadakan lima kali "try out" untuk para peserta UN. "Sebenarnya dari bulan November 2014 kami sudah mengadakan persiapan, mulai dari pendalaman materi sampai 'try out', sesuai jadwal dari sekolah ataupun mengikuti uji coba dari musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)," tutur dia.

Untuk tahun 2015, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menerapkan dua cara pelaksanaan Ujian Nasional, yaitu UN berbasis komputer, diadakan pada 7 April 2015 dan UN tertulis, diadakan mulai 13 April 2015.

Adapun UN tahun 2015 tidak lagi menjadi syarat kelulusan siswa seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Jika siswa tidak mencapai standar nilai minimal yaitu 5,5, mereka dipersilahkan untuk mengulang, meski itu tidak mengurangi hak untuk mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negeri maupun swasta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement