Selasa 10 Mar 2015 19:56 WIB

MI Ditolak Ikut OSN Provinsi, Menagpun Berkicau di Twitter

Rep: c24/ Red: Taufik Rachman
Menteri Agama Lukman Hakin Saifuddin berbicara saat konferensi pers di kantor Kemenag, Jakarta, Senin (9/3).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menteri Agama Lukman Hakin Saifuddin berbicara saat konferensi pers di kantor Kemenag, Jakarta, Senin (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Melalui akun twiternya Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin menanggapi permasalahan tiga Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang berhasil menjuarai Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat kabupaten tapi tidak bisa melajutkan ke tingkat provinsi.

"Kemenag lagi telusuri kasus 3 Madrasah Ibtidaiyah yang berhasil juarai Olimpiade Sains Nasional (OSN) tapi tak bisa maju ke tingkat berikutnya," demikian disampaikan Menag melalui akun twitter pribadinya @lukmansaifuddin Selasa (10/03).

Twit kemenag pun menadapat respon dari para followernya. Akun @elyardi78 merespon akun kemenag dengan mengatakan "kasus seperti ini acap kali terjadi, terutama dalam olah raga. Asal ada hubunganya dengan

pejabat, jadi tuh barang, meski memble. Usut Pak!."   

Tanggapan lain  juga muncul dari akun @ditaprimanti dia mengatakan "Alhamdulillah.  Jangan sampai prestasi anak dihambat hanya karena aturan yang tidak prinsipil, Pak."

Diskriminasi dalam dunia pendidikan terjadi kembali. Tiga Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang berhasil menjuarai OSN tidak bisa melanjutkan ke tingkat provinsi. Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang selaku panitia beralasan  petunjuk teknis dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar menyatakan bahwa OSN tingkat provinsi hanya untuk sekolah dasar (SD).

Ketiga MI tersebut adalah MI Al Bidayah di Desa Candi, Kecamatan Bandungan juara pertama mata pelajaran (mapel) matematika, MI Wonokasihan Jambu juara pertama mapel IPA dan MI Kalirejo, Ungaran Timur, sabet juara ketiga mapel IPA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement