Rabu 04 Mar 2015 14:06 WIB

Psikolog: 44 Persen Remaja Stres Hadapi Ujian

Siswa SMA saat melaksanakan ujian nasional.
Foto: Yasin Habibi/Republika
Siswa SMA saat melaksanakan ujian nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog Hellen Damayanti mengatakan, berdasarkan hasil survei menyebutkan 44 persen pelajar merasa stress menghadapi ujian dan tugas.

Menurut dia tingkat stress remaja menjelang ujian nasional sangat tinggi, sedangkan 12 persen diliputi kegalauan akibat rasa takut tidak naik kelas.

"Faktor lainnya yakni karena para pelajar merasa bingung mencari sekolah lanjutan atau pindah ke sekolah yang dinilainya tepat," katanya, Rabu (4/3).

Padahal, lanjut Hellen, tips untuk memilih sekolah lanjutan adalah dengan memilih sekolah atau akademi atau universitas dari ilmu yang didapatkan. Sehingga ketika mengaplikasikan ilmunya tersebut di dunia kerja bisa sesuai.

Hal yang lain yang bisa dilakukan agar terhindar dari stress untuk menentukan sekolah lanjutan adalah dengan menghitung biaya pendidikan, lama waktu pendidikan, kualitas lulusan dan kemudahan setelah lulus.

"Do your best and let God do the rest," katanya.

Direktur ASTRI Universitas Budi Luhur Fenti Sofiani, menambahkan, Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Kejuruan (SMK) masih menjadi hal yang menakutkan para pelajar.

"Kami prihatin terhadap remaja saat ini yang mengalami kegalauan menjelang UN. Tingkat stress pelajar sangat tinggi," katanya.

Dia menambahkan, rasa galau yang menimpa remaja bukan hanya terjadi karena tidak adanya koneksi internet, tetapi juga pada saat mereka akan mengikuti ujian. Kegalauan para siswa tersebut, ironisnya ditambah dengan banyaknya tugas dari guru.

"Mereka juga galau mau kuliah di mana. Semoga setelah mereka mengikuti workshop ini, para pelajar itu bisa mengurangi kegaluan mereka menghadapi ujian negara nanti," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement