Rabu 04 Mar 2015 13:32 WIB

Madrasah di DIY Belum Siap Berlakukan UN Online

Rep: Yulianingsih/ Red: Indah Wulandari
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional (UN) 2014 di SMP Negeri 1, Jakarta Pusat, Senin (5/5).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional (UN) 2014 di SMP Negeri 1, Jakarta Pusat, Senin (5/5).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Seluruh madrasah di DI Yogyakarta tahun ini dipastikan belum akan mengikuti Ujian Nasional (UN) online. Pasalnya, perangkat berupa komputer dan jaringan untuk online di madrasah belum mendukung.

"Tahun ini DIY belum siap (madrasah) kita baru akan konsen pembenahan perangkat di madrasah-madrasah," kata Kabid Madrasah Kanwil Kementrian Agama Kota Yogyakarta Noor Hamid, Rabu (4/3).

Jumlah madrasah di DIY sendiri, kata dia, ada 312 terdiri atas 167 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 95 Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan 46 Madrasah Aliyah (MA). Dari jumlah itu MI Negeri ada 21 dan Swasta 146, MTs Negeri ada 35 dan swasta 60 serta MA Negeri ada 15 dan swasta ada 31.

"Sebenarnya di beberapa madrasah negeri perangkat dan jaringan online sudah ada namun belum sesuai standar," ujarnya.

Diakuinya, tahun ini madrasah khususnya yang negeri akan menganggarkan pengadaan perangkat komputer dan jaringan untuk persiapan UN online tahun depan.

Jika perangkat dan jaringan sudah standar kata dia, maka akan diberlakukan ujicona UN online di beberapa madrasah tahun depan. Jika ujicoba berhasil maka dimungkinkan madrasah di DIY baru akan mengikuti UN online tahun depan.

"Tahun ini kita konsen pemenuhan perangkatnya dulu," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana menjelaskan, tahun ini ada 19 SMK di Kota Yogyakarta yang akan mengikuti UN online. Jumlah ini menurun dari usulan sebelumnyaa yang mencapai 20 SMK.

"Kita lakukan verifikasi internal ternyata hanya 19 yang memenuhi syarat," katanya.

Ke-19 SMK ini kata dia, kemudian di ajukan ke Pusat Penilian Pendidikan (Puspendik) untuk diverifikasi lagi kelayakannya agar bisa mengikuti UN Online tahun ini.

Menurutnya, proses verifikasi oleh Puspendik akan berlangsung hingga r dua pekan. Puspendik akan menilai jumlah perangkat komputer yang dimiliki sekolah, jaringan internet termasuk komputer cadangan yang disiapkan.

    

Pasalnya, sekolah yang mengikuti UN online harus memiliki komputer dengan jumlah minimal sepertiga dari peserta ujian ditambah cadangan 10 persen dari jumlah komputer yang tersedia.

Pihaknya berharap, hasil verifikasi dari Puspendik dapat diumumkan secepatnya, meskipun jika pengumuman dilakukan menjelang pelaksanaan UN, pihaknya tetap siap.

UN online sendiri menurutnya,  dijadwalkan dilakukan pada awal April dan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta akan mengirimkan surat pemberitahuan ke PT PLN untuk tidak mematikan aliran listrik saat pelaksanaan ujian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement