Sabtu 28 Feb 2015 08:15 WIB

Pemuda ASEAN-Jepang Bakal Kumpul di Bengkulu, Ada Apa?

Rep: c64/ Red: Dwi Murdaningsih
Menpora Imam Nahrawi (keenam dari kiri) dan Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora,  Yuni Poerwanti (ketiga dari kiri) berfoto bersama perwakilan pemuda dan pejabat Kemenpora lain saat meresmikan ASEAN Youth Center Korea di lantai 6 Blok M Plaza, Ja
Foto: kemenpora.go.id
Menpora Imam Nahrawi (keenam dari kiri) dan Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Yuni Poerwanti (ketiga dari kiri) berfoto bersama perwakilan pemuda dan pejabat Kemenpora lain saat meresmikan ASEAN Youth Center Korea di lantai 6 Blok M Plaza, Ja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan peserta  dari negara ASEAN dan Jepang akan berkumpul bersama di Bengkulu Maret nanti. Mereka berkumpul dalam rangka ASEAN - Japan Youth Forum yang kali ini mengusung tema 'The Role of Youth on Strengthening ASEAN-Japan Partnership toward ASEAN Community 2015. Acara ini akan berlangsung selama empat hari, sejak 4-7 Maret. 

Founder Student Youth Forum dari Indonesia, A Fajar Kurniawan mengatakan,  sudah saatnya pemuda diberikan kesempatan untuk ambil bagian dalam menjalin hubungan kemitraan antarnegara ASEAN-Japan.

  "Pemuda pada dasarnya adalah organ inti dari sebuah negara. Apabila pemuda itu kuat maka kuatlah pula sebuah negara begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, sudah saatnya para pemuda bisa berkontribusi lebih nyata terhadap perkembangan peradaban saat ini," katanya, baru-baru ini.

Agenda internasional yang merangkul para pemuda berusia 18-25 ini  adalah agenda pertemuan untuk saling berbagi pengalaman, pikiran serta pemahaman bagaimana membangun dan memanfaatkan kerja sama antara ASEAN - Jepang yang terjalin selama ini. 

AJYF 2015 diorganisir oleh Indonesia Student & Youth Forum (ISYF) berkolaborasi bersama Pemerintah Provinsi Bengkulu, Kementerian Luar Negeri Indonesia, Sekretariat ASEAN, Japan Foundation, Kedutaan Besar Jepang dan ASIA Center.

Kegiatan yang pertama kali diadakan oleh antarorganisasi kepemudaan ASEAN dan Jepang tersebut, memiliki tujuan untuk memperkuat orientasi ke depan. Khusunya kerja sama pemuda dari negara-negara ASEAN dan Jepang dalam menghadapi Masyarakat ASEAN serta, mensosialisasikan pemahaman mengenai Masyarakat ASEAN 2015.

Hubungan kemitraan (partnership) antara negara ASEAN dan Jepang dipandang terlalu terpusat pada level elite. Sehingga, kurang dalam sosialisasi pada akar rumputnya, terutama pada pemuda. Melihat, kurangnya jumlah pemuda yang ikut berpartisipasi dalam setiap partnership. Padahal, pemuda merupakan kelompok strategis yang mampu menjadi katalisator dalam pembangunan yang berkelanjutan.

 

"Perlu diketahui, menurut data United Nation Youth World Report 2011, populasi pemuda berusia 15-24 tahun di kawasan Asia mencapai 754 juta orang. Dan, terdapat 60 persen dari 633 juta penduduk ASEAN berusia di bawah 30 tahun," sebutnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement