Kamis 26 Feb 2015 17:12 WIB

Mendikbud Dorong Masyarakat Melek Kebudayaan Sejarah

Rep: c64/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang pemandu menjelaskan tentang benda-benda bersejarah koleksi museum Nasional kepada pengunjung saat Weekend at the Museum, Ahad (8/2).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Seorang pemandu menjelaskan tentang benda-benda bersejarah koleksi museum Nasional kepada pengunjung saat Weekend at the Museum, Ahad (8/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendiknud) Anies Baswedan mendorong masyarakat untuk kembali melek kebudayaan sejarah yang dimiliki oleh Indonesia. Pasalnya, dibalik usia muda Indonesia sebagai negara ada sejarah panjang tentang sejarah Indonesia. 

"Tak hanya rahasia sejarah Indonesia yang terpendam tetapi, rahasia bagi peradaban dunia yang luas. Melihat, terdapat lapisan sejarah ratusan juta yang lalu yang tidak dimiliki oleh negara di mana pun," ujarnya dalam kinjungan ke Museum Sangiran, Solo, Kamis (26/2). 

Sudah saatnya, Indonesia menyadari pentingnya melestarikan kebudayaan yang Indonesia miliki. Dikarenakan, kebudayaan sejarah ini dapat menjadi tujuan objek pariwisata mancanegara yang patut dipertimbangkan dalam kancah internasional.

Lagi pula, kebudayaan merupakan bagian dari pendidikan yangntidak bisa dipisahkan. Oleh karenanya, penting bagi masyarakat Indonesia khususnya generasi tanah air untuk memahami besarnya peluang Indonesia dalam sejarah peradaban dunia.

Ia menyebutkan, terdata sekitar ada 314 ribu pengunjung  setiap tahunnya yang datang ke museum Sangiran setiap tanun. Kemudian, apabila pengunjung bisa mencapai satu juta orang, maka sudah jelas  merupakan peluang yang besar untuk Indonesia. 

Mengingat, 60 persen dari wisatawan asing yang mengunjungi Indonesia beralasan,muntuk mengenal berbagai budaya yang dimiliki Indonesia. Sedangkan, 30 persen karena pemandangan alam di Indonesia dan 10 persen lainnya karena alasan lainnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement