Selasa 10 Feb 2015 07:07 WIB

Indonesia Berikan Beasiswa Bagi Guru Madrasah Filipina

Siswa madrasah saat melakukan proses pembelajaran di luar sekolah. Madrasah merupakan satu sistem pendidikan Islam.
Foto: Republika/Yasin Habibi/c
Siswa madrasah saat melakukan proses pembelajaran di luar sekolah. Madrasah merupakan satu sistem pendidikan Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama dengan Pemerintah Filipina di bidang pendidikan. Indonesia akan membantu pengembangan pendidikan di Filipina bagian selatan, sementara Filipina akan membantu dalam peningkatan pendidikan kejuruan.

Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kemendikbud Ananto Kusuma Seta menjelaskan Indonesia akan memberi beasiswa bagi guru madrasah-madrasah di bagian selatan Mindanao untuk sekolah di perguruan tinggi di Indonesia.

"Hingaa saat ini kita sudah memberijan beasiswa ke 47 guru dari Filipina selatan. Disamping itu Indonesia juga memberikan bantuan dalam bentuk penguatan kemampuan bahasa arab dan teknologi informasi bagi guru-guru di Mindanao Selatan. Kita harapkan kualitas pendidikan madrasah di Mindanao selatan bisa meningkat," tutur Ananto, Senin (9/2).

Dia berharap pendidikan madrasah di Indonesia yang mengedepankan penghargaan terhadap pluralisme bisa ditularkan ke madrasah-madrasah di Filipina.

"Dengan demikian akan tercipta generasi baru di Filipina Selatan yang menghargai pluralisme, sehingga lama kelamaan mendorong perdamaian yang ada di Filipina Selatan," ujar Ananto.

Sedangkan dari pihak Filipina, negara tersebut setuju untuk membantu Indonesia meningkatkan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

"Kita tau Filipina lebih unggul dalam bidang-bidang tertentu, misalnya, keperawatan, pertanian dan wisata. Kita ingin SMK di Indonesia bekerja sama dengan SMK di Filipina agar meningkat kualitasnya paling sedikit dalam tiga bidang tersebut," tambah Ananto.

Menurut dia hingga saat ini sudah ada 17 SMK Indonesia yang melakukan kerja sama "sister school" sekolah dengan SMK di Filipina. Ananto juga menyampaikan Indonesia dan Filipina berencana mengeluarkan kurikulum bersama yang diakui di kedua negara.

"Ini akan menjadi semacam jembatan untuk menyongsong masyarakat ekonomi ASEAN 2015. Kita siapkan generasi baru yang bisa bekerja tidak hanya didalam negeri tapi juga di Filipina, begitu juga sebaliknya," kata Ananto.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement