Jumat 06 Feb 2015 15:18 WIB

Orang Tua Korban Khawatir Jajanan Sekolah

Rep: c71/ Red: Damanhuri Zuhri
Jajanan sekolah (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Saiful Bahri
Jajanan sekolah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Peristiwa keracunan yang menimpa ratusan siswa sekolah dasar di Cigantang, Mangkubumi, Kota Tasikmalaya menimbulkan keresahan sejumlah wali murid.

Mereka bahkan berencana untuk membekali anak-anak dengan makanan dari rumah guna meminimalisir kemungkinan peristiwa tersebut terulang kembali.

"Gara-gara kejadian ini saya jadi khawatir anak saya jajan sembarangan lagi," ujar Wati, salah seorang wali murid yang anaknya menjadi korban keracunan, Jumat (6/2). Wati juga meminta para pedagang untuk lebih memperhatikan barang dagangannya.

Sementara Meti, wali murid lainnya, menyatakan, akan berinisiatif untuk membekali anaknya dengan makanan dari rumah. "Saya berencana memberi bekal untuk anak saya dari rumah saja," ujar Meti.

Maryam, seorang guru di SDN Cigantang 2 menyatakan pedagang yang biasa mangkal di depan sekolah kini sepi. Maryam pun mengimbau kepada seluruh murid untuk tidak jajan sembarangan.

''Saya berharap pemerintah segera merealisasikan pembangunan kantin karena saat ini sekolah belum punya," ujar Maryam.

Peristiwa yang terjadi sejak Rabu (4/2) malam ini pun menyita perhatian banyak pihak. Sampai Jumat (6/2) sore, jumlah korban keracunan mencapai 117 orang.

Sebanyak delapan orang masih dirawat di RSUD Dokter Sukardjo dan 11 orang dirawat di Puskesmas Cigantang. Pihak kepolisian dan Dinas Kesehatan setempat telah berupaya untuk menemukan penyebab keracunan.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2KL) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Didin Fitriyadi akan menyiapkan sejumlah langkah untuk menangani masalah ini dalam jangka pendek.

"Langkah pertama, tentu kami akan memastikan penangan pasien berjalan dengan baik," ujar Didin. Seluruh perawatan pasien korban keracunan ditanggung oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya.

Kemudian, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan sekolah-sekolah agar mengarahkan siswa untuk tidak jajan sembarangan.

Termasuk di antaranya, kata Didin adalah mewacanakan pembangunan kantin sehat dan anjuran kepada siswa untuk membawa bekal dari rumah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement