Rabu 21 Jan 2015 07:17 WIB

Mahasiswa Lampung Rintis Usaha 'Krikil Sadis'

Ikan lele
Foto: Peluang Usaha.com
Ikan lele

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Mas Ayu Febriyanti, mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya Lampung berhasil memenangkan hibah Dirjen Perguruan Tinggi kategori program kreativitas mahasiswa kewirausahaan (PKM-K), melalui usaha pengembangan "krikil sadis".

Menurut mahasiswa Jurusan Akuntansi semester lima ini, di Bandarlampung, Selasa kemarin, dia bersama rekannya Supraptini, berinovasi dengan merancang usaha "Krikil Sadis" (kripik kreasi ikan lele pedas manis), dan merupakan camilan kripik yang memanfaatkan ikan lele sebagai bahan baku utama. Selain rasa dagingnya yang enak, kandungan gizi lele juga tinggi.

Mas Ayu mengaku memilih kripik lele sebagai usaha ini, karena bahan baku sangat mudah didapatkan. Banyak pembudidaya, dan tak sulit mencari ikan bernama latin Clarias batrachus ini.

Kripik sendiri, katanya, termasuk cemilan yang banyak digemari masyarakat, mulai dari anak-anak sampai dewasa.

"Selama ini, kripik dan ikan lele menjadi salah satu menu favorit masyarakat Indonesia. Produk dari hasil olahan ikan lele juga semakin beragam. Kripik ikan lele bisa menjadi alternatif pilihan bagi mereka yang gemar camilan kripik," katanya pula.

Dia menambahkan, dibandingkan kripik lainnya, "Krikil Sadis" banyak mengandung nilai gizi yang baik untuk tubuh. Ikan lele memiliki protein yang tinggi, kalsium, zat besi, natrium dan lainnya. Protein ikan lele sekitar 17 persen, ikan lele juga mengandung kalsium untuk membantu pertumbuhan tulang dan gigi.

"Lele juga mengandung fosfor dan zat besi yang penting untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, riboflavin sebagai antioksidan dan niacin yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan kulit, rambut dan kuku," ujar gadis kelahiran 11 Februari 1994 ini.

Pembuat kripik ikan lele ini, Ayu menjelaskan, bahan-bahan yang digunakan antara lain lele sebagai bahan baku utama, tepung tapioka, cabai untuk memberikan rasa pedas pada kripik, bawang, garam, penyedap rasa dan telur. Cara membuatnya, kata dia, pertama ikan lele yang sudah dibersihkan dikukus hingga matang. Dinginkan, lalu haluskan lele dengan gilingan daging atau bisa juga ditumbuk.

Campur tepung tapioka dengan air sedikit demi sedikit, setelah itu masukkan daging lele halus, telur dan beri garam, penyedap, lalu aduk sampai kalis. "Lalu masukkan adonan ke dalam plastik dan tutup dengan karet. Kemudian kukus hingga matang. Biarkan adonan menjadi dingin, setelah itu iris tipis-tipis adonan lalu jemur hingga kering. Setelah kering kripik lele pun siap untuk digoreng," katanya lagi.

Usaha ini, rencananya baru akan direalisasikan dan dikembangkan pada Maret mendatang melalui hibah yang ia dapatkan sebesar Rp9. 207.000. Dia berharap usahanya tersebut dapat diterima dan diminati masyarakat, dan rencana promosi akan dilakukan dengan penyebaran brosur dan memanfaatkan media sosial seperti facebook, twitter, BBM, dan lain sebagainya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement