REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Selama ini kesempatan tunadaksa atau penyandang disabilitas untuk mengikuti pelajaran pendidikan jasmani agak terhambat. Hal itu dikarenakan pembelajaran pendidikan jasmani disusun untuk peserta didik pada umumnya.
Berdasarkan hal itu Pemerintah bersama Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyusun Buku Pedoman Khusus Pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif untuk Peserta Didik Tunadaksa SDLB.
Sebanyak 80 orang peserta yang berasal dari Departemen Pendidikan Khusus FIP UPI dan Direktorat Pembinaan PKLK Dikdas Kemendikbud RI melakukan penyusunan buku pedoman khusus untuk Tunadaksa pada Senin (22/12).
Ketua Pelaksana Workshop Umar Djani Martasuta mengatakan penyusunan buku pedoman khusus tunadaksa ini menjadi hal yang sangat dibutuhkan peserta didik yang berkebutuhan khusus. Hal ini karena adanya keterbatasan fisik dan psikis mereka saat menerima pelajaran pada umumnya.
"Karena itu diperlukan layanan pendidikan khusus untuk membantu perkembangan optimal mereka, sehingga diperlukan juga pembelajaran yang didesain secara khusus melalui kegiatan penyesuaian, adaptasi, atau modifikasi agar pembelajaran tersebut mampu memenuhi kebutuhan khususnya," kata dia.
Dikatakannya, selama ini pendidikan jasmani adaptif untuk sekolah luar biasa memang belum tersedia dan masih menggunakan bahan ajar pendidikan jasmani secara umum. Itulah sebabnya penyusunan buku Pedoman Khusus Pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif sangat penting.
Masih tetap beradaptasi dengan bahan ajar pada umumnya, metode yang digunakan untuk menyusun pedoman khusus bagi tunadaksa ini mengacu pada adaptasi akhlak, adaptasi metode, dan adaptasi aturan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
