Jumat 19 Dec 2014 21:52 WIB

Sekolah Di Bantul Tunda Bagikan Rapor

Rapor sekolah (ilustrasi)
Foto: yeyesasa.wordpress.com
Rapor sekolah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL--Sebagian sekolah dasar di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menunda pembagian rapor kepada siswa semester pertama, karena kesulitan menerapkan Kurikulum 2013.

"Jadwal pembagian rapor siswa pada Sabtu (20/12), namun ditunda pada 27 Desember, dan besok wali murid akan diundang, kami akan jelaskan mengapa ditunda," kata guru kelas tiga SD Wuluhadeg, Desa Srigading, Bantul, Suwarti di Bantul, Jumat.

Menurut dia, penundaan pembagian hasil evaluasi belajar siswa di sekolah ini karena guru tidak mampu menyelesaikan penilaian raport sesuai waktu yang ditentukan, karena sistem yang menggunakan kurikulum 2013 lebih rumit dibanding kurikulum sebelumnya.

"Sistem penilaian yang disampaikan saat diklat itu beda dengan praktiknya, banyak sekali yang dinilai kompetisi dasar, tema, sub tema pelajaran, jadi memang ribet sekali," katanya.

Ia mengatakan pihaknya mengklaim hingga Jumat (19/12) ini baru mengerjakan sekitar 50 persen penilaian, sehingga pihaknya pesimistis dapat membagikan raport kepada siswa sesuai jadwal yang ditentukan.

Sementara itu, Guru SD III Panggang Bambanglipuro Chandra Sari juga mengatakan kesulitan dalam penilaian raport siswa, karena mengaku sudah dua minggu terakhir dari pagi hingga malam dirinya hanya fokus pada penyelesaian penilaian rapor.

"Kerjaan di rumah sudah tidak saya urus, pagi, siang dan malam kerjaannya cuma menyelesaikan penilaian raport, pokoknya pusing saya," katanya.

Ia mengaku, hingga Jumat ini baru merampungkan sekitar 80 persen penilaian, sehingga dirinya terpaksa harus mengerjakan hingga larut malam untuk menyelesaikan penilaian raport agar dapat dibagikan Sabtu 20 Desember.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Dasar Bantul, Totok Sudarto mengatakan, pihaknya memang belum menerima informasi adanya sekolah yang akan menunda membagikan raport yang dijadwalkan pada 20 Desember nanti.

Namun demikian, kata dia pihaknya akan mengusulkan revisi sistem penilaian dalam kurikulum 2013, dan memastikan akan tetap melanjutkan kurikulum baru tersebut atau tidak kembali pada kurikulum sebelumnya seperti yang diinstruksikan pusat.

Sedangkan Kepala bidang Kurikulum Dinas Pendidikan Menengah dan Nonformal (Dikmenof) Bantul, Muhammad Ghozali mengatakan untuk tingkat sekolah menengah atas dan kejurusan (SMA/SMK) sejauh ini tidak ada masalah dengan pengisian raport siswa.

"Kalau untuk SMA sejauh ini tidak ada masalah dalam penilaian raport," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement