Rabu 17 Dec 2014 04:08 WIB

Kemenag: Kurikulum 2013 Cocok untuk Madrasah

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Agung Sasongko
Siswa madrasah membaca buku di perpustakaan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat/ca
Siswa madrasah membaca buku di perpustakaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurikulum 2013 dinilai lebih baik untuk diterapkan pada pelajaran agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah atau sekolah Islam. Karena, teknis dan substantif kajian akademiknya lebih baik dari kurikulum sebelumnya.

"Secara substantif kita menganggap kurikulum 2013 lebih baik dari kajian akademiknya,"ujar Dirjen Pendis Kemenag Kamarudin Amin pada ROL, Selasa (16/12).  

Karena itu, Kemenag memutuskan untuk tetap melanjutkan metode pengajaran kurikulum 2013 pada pelajaran agama Islam di Madrasah. Sehingga, tidak mengikuti seruan Kemendikbud untuk menghentikan kurikulum 2013.

Karena memang pengelolaan Madrasah sepenuhnya adalah kewenangan Kemenag. Sehingga, segala keputusan tergantung Menag. "Ini kewenangan Menag apakah Madrasah mau terus atau tidak menjalankan kurikulum 2013,"jelas dia.

Baik itu pelajaran umum maupun agama. Terutama pelajaran agama Islam dan bahasa arab. Sebab, Kemenag yang membuat kurikulumnya.

Sementara pelajaran umum materi kurikulumnya dibuat oleh Kemendikbud. Sehingga, penerapan kurikulum 2013 hanya dilakukan pada pelajaran Agama Islam dan Bahasa Arab saja.  "Yang buat kurikulum Kemenag, kalau mata pelajaran umum yang membuat materi kurikulumnya kemendikbud,"ungkap Kamarudin.

Lagipula menurutnya, secara teknis kurikulum 2013 memungkinkan untuk terus dilanjutkan pelaksanaanya. Meskipun diakuinya, ada beberapa kekurangan yang harus dilakukan terutama masalah keahlian guru dan buku.

Tapi Kemenag jelas dia menjamin untuk memenuhi segala kekurangan. Dengan menyelenggarakan training untuk guru Agama dan penuntasan distribusi buku pelajaran agama Islamnya. Yang saat ini kurang lebih sudah 95 persen tersalur. Dan akan terus melanjutkan pendistribusian hingga 100 persen.

"Kita akan terus melanjutkan training guru agama serta menyalurkan distribusi buku hingga 100 persen tersalur,"kata Kamarudin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement