Kamis 11 Dec 2014 20:59 WIB

Pengamat: Masa Transisi Kurikulum, UN Baiknya Dihentikan

Rep: C81/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Siswa SMA saat melaksanakan ujian nasional.
Foto: Yasin Habibi/Republika
Siswa SMA saat melaksanakan ujian nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Para pengamat menilai, dengan adanya transisi kurikulum saat ini, Ujian Nasional lebih baik dihentikan. Menurutnya Ujian Nasional, tidak hanya membebani siswa, tetapi juga terdapat banyak masalah dalam penerapannya.

Pengamat pendidikan asal Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Jimmy Paat mengatakan, bahwa jika ditanya masalah UN untuk saat transisi kurikulum ini, dirinya jelas menolak pelaksanaannya. “Lebih baik ditiadakan. Itu jalan satu-satunya,” kata

Menurutnya, banyak kecurangan dalam UN yang sudah sangat merugikan. “Kalau untuk murid jelas membebankan siswa. Tapi terkait pelaksanaan dan pengadaan ini juga terdapat kecuranagan,” katanya.

Karena korupsi yang terjadi pada pelaksanaan UN juga sangat terstrur, sistematis, dan massif. “Itu sudah dibuktikan oleh teman-teman LSM, ICW, dan banyak. Jadi lebih baik jika UN ditiadakan,” ungkapnya.

Senada dengan Jimmy, Pengamat Pendidikan Doni Koeseoma mengatakan jika memang UN dihentikan. Karena sebenarnya, menurut Doni permasalahan UN ini sudah dibicarakan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.

Pada pertemuan yang juga dihadiri oleh tim ahli tersebut. Doni mengungkapkan bahwa sebenarnya, Menteri Anies juga sepertinya menolak dengan penyelenggaraan UN. “Jadi lebih baik Ujian Nasional mestinya dihentikan pada saat masa transisi ini. jadi apapun kurikulum  yang diignakan, baik kurikulum 2013 ataupun 2006 tidak akan ada masalah,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement