Selasa 25 Nov 2014 22:30 WIB

Kesejahteraan Guru Bukan Hanya dari Gaji, Tapi..

Rep: c 73/ Red: Indah Wulandari
 Guru dan Siswa mengikuti upacara dalam rangka peringatan hari Guru Nasional di SDN 02 pagi Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (25/11).   (Republika/Raisan Al Farisi)
Guru dan Siswa mengikuti upacara dalam rangka peringatan hari Guru Nasional di SDN 02 pagi Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (25/11). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA–Kesejahteraan guru tidak hanya dilihat dari besarnya angka penghasilan. Melainkan, disertai bagaimana meningkatkan kualitas guru atau pendidik. 

"Kita semua sepakat, salah satu aspek penting dalam peningkatan mutu pendidikan adalah guru. Guru harus mendapat perhatian serius oleh pemerintah," kata Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sohibul Iman, Selasa (25/11).

Komisi X DPR pun, menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera ini, akan meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menggalakkan upaya penyejahteraan guru. Namun demikian, menurutnya, upaya meningkatkan kesejahteraan guru telah dilakukan secara bertahap. 

Hal itu mulai dari peningkatan remunerasi dan adanya tunjangan sertifikasi. Walaupun menurutnya, upaya tersebut belum mencakup secara keseluruhan dan belum optimal. 

"Belum ideal iya. Tapi bicara bukan ideal satu sektor profesi saja, tapi posisi vital guru sehingga harus mendapat perhatian lebih. Bahkan, kalau bicara harkat guru, semakin berkualitas harkat guru semakin naik," ujar dia.

Dari sisi peningkatan kualitas, ia mencontohkan bisa dilakukan program seperti pelatihan atau peluang untuk sekolah lanjut. Termasuk, katanya, program pertukaran guru dengan negara lain atau antar provinsi. 

Sementara dari sisi pendapatan, ia menilai profesi guru sudah lumayan. Terutama, guru yang sudah mendapat sertifikasi. Namun di negara berkembang seperti Indonesia, menurutnya, tingkat inflasi masih tinggi. Sehingga, tidak bisa serta merta menaikkan gaji guru. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement