Selasa 25 Nov 2014 04:24 WIB

Madrasah Dihidupi Oleh Masyarakat

Rep: c60/ Red: Esthi Maharani
 Siswa Madrasah Hudaibiya bagi-bagi bingkisan termasuk Alquran dan Tafsir.
Foto: Republika/Neni Ridareni
Siswa Madrasah Hudaibiya bagi-bagi bingkisan termasuk Alquran dan Tafsir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur pendidikan Madrasah, Prof. Nur Kholis Setiawan mengatakan keberadaan sekolah Madrasah di tanah air merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap pendidikan. Sebab lahirnya madrasah diinisiasi, dimotori, didanai bahkan dihidupi oleh masyarakat secara langsung.

“Dari semua Madrasah, 91 persen milik masyarakat, sisanya milik pemerintah,” Nur Kholis kepada Republika, di kantor Kemenag Jl. Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (24/11).

Hal itu menurut dia, menunjukkan bahwa kepedulian masyarakat sangat tinggi terhadap dunia pendidikan Islam. Menariknya, kebanyakan Madrasah swasta tersebut, mampu menghidupi dirinya sendiri.

Untuk itu, direktorat madrasah akan melakukan terobosan untuk merangkul madrasah hingga ke Pedesaan. Sebagai direktur madrasah, Nur Kholis mengaku sedang mencanangkan dua hal: di internal direktorat, dia merancang percepatan proses birokrasi.

Untuk madrasah sendiri direkutur madrasah ini akan menjalankan program diversifikasi madrasah. Dia menjelaskan, konsep itu akan membagi madrasah ke dalam beberapa tipe sesuai dengan kebutuhan madrasah, lingkungan sekitar madrasah, dan potensi pasar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement