Selasa 25 Nov 2014 03:03 WIB

Senjata Tawuran Makin Berbahaya

Tawuran pelajar (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Tawuran pelajar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait mengatakan senjata tawuran antarpelajar kini semakin berbahaya, yakni berupa bahan kimia sehingga lebih sulit diketahui keberadaannya oleh pihak sekolah maupun polisi.

"Kalau senjata yang dipakai pada 2013 itu benda yang terlihat seperti gir, celurit, ikat pinggang. Kalau 2014 sudah berganti menggunakan alat berbahaya yang tidak kelihatan seperti bahan kimia misalnya air keras dan molotov," katanya di Jakarta, Senin (24/11).

Menurut dia, senjata bahan kimia lebih sulit untuk dideteksi oleh pihak sekolah maupun polisi karena dapat ditempatkan di botol minum sehingga tidak menimbulkan kecurigaan.

Ia mengatakan pergantian senjata yang lebih berbahaya tersebut dikarenakan siswa menyadari polisi telah mengetahui senjata yang dipakai dalam tawuran-tawuran sebelumnya dan mengetahui tempat-tempat untuk menyembunyikan senjata tersebut.

Penggunaan senjata yang semakin berbahaya dalam tawuran pelajar, tuturnya, harus diwaspadai sekolah dan polisi agar dapat melakukan tindakan pencegahan sehingga tidak menimbulkan korban lagi ke depan.

Selain itu, menurut dia, sekolah dan polisi tetap harus memberikan perhatian khusus pada frekuensi tawuran yang menurun karena terdapat kemungkinan pelajar menunggu pihak sekolah dan polisi sedang tidak siaga untuk melakukan aksi.

"Tawuran pelajar ini bukan menurun, hanya waktunya, frekuensinya saja yang jadi jauh. Kalau dulu tiap minggu, sekarang sebulan sekali. Namun, sekolah dan polisi jangan jadi lengah karena senjata yang digunakan lebih berbahaya," tuturnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun mengatakan laporan yang ada menunjukkan jumlah tawuran antarpelajar di DKI menurun daripada tahun sebelumnya.

Meski begitu, ia telah mengeluarkan edaran ke suku dinas dan sekolah untuk memperketat pengawasan menjelang akhir tahun yang dikhawatirkan terjadi peningkatan tawuran antarpelajar.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement