Jumat 14 Nov 2014 19:46 WIB

'Wakil Rektor Unhas yang Nyabu Harus Dipecat!'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
  Dua orang tersangka memegang narkotika jenis sabu sebelum dimasukkan ke dalam mesin penghancur di halaman parkir kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Jakarta Timur, Kamis (14/8). (Republika/Raisan Al Farisi)
Dua orang tersangka memegang narkotika jenis sabu sebelum dimasukkan ke dalam mesin penghancur di halaman parkir kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Jakarta Timur, Kamis (14/8). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Pendidikan Donie Koesuma mengatakan, Universitas Hasanuddin (Unhas) harus segera memecat Wakil Rektor III Unhas, Prof Muzakkir dari jabatannya. Kampus harus menerapkan zero tolerance terhadap penggunaan narkoba.

"Unhas harus mau bekerja sama dengan kepolisian untuk menyelidiki kasus narkoba di kampusnya. Kalau sampai ada mahasiswa Unhas yang memakai narkoba mereka juga harus dikeluarkan sebab zero tolerance terhadap narkoba harus ditegakkan," kata Doni di Jakarta, Jumat, (14/11).

Zero tolerance, tutur dia, terhadap narkoba harus ditegakkan untuk menghindari universitas atau kampus menjadi sarang narkoba. Kalau kebijakan kampus tidak tegas terhadap narkoba bisa bahaya. Wakil rektor yang menggunakan narkoba merupakan potret Indonesia krisis kepemimpinan.

"Ini sangat mengerikan dan memprihatinkan bagi dunia pendidikan,"katanya.  Kasihan generasi muda harus melihat kenyataan bahwa pemimpin mereka krisis moral dan krisis kepemimpinan.

"Kasus ini harus dituntaskan dengan sungguh-sungguh agar anak-anak kita tidak ikut-ikutan memakai narkoba yang jelas merusak,"ujarnya. Proses hukum dalam kasus yang menimpa rektor ini harus ditegakkan. Diharapkan proses hukum bisa memberikan efek jera dan tidak ditiru oleh pihak lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement