REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo mengatakan, Kemendikbud harus menghentikan penerimaan beasiswa pendidikan dari perusahaan rokok. Perusahaan rokok, kata Sulistiyo, seperti Djarum sering memberikan beasiswa pendidikan. Selain itu juga sering memberikan sumbangan laboratorium maupun komputer ke berbagai sekolah seperti SMK.
"Saya kira sekarang kalau mereka ingin memberikan sumbangan tidak usah diterima. Sebab rokok yang mereka jual jauh lebih membahayakan kesehatan,"ujar Sulistiyo.
Biaya untuk mengobati orang yang sakit karena merokok sejak masih SMP jauh lebih mahal dibandingkan bantuan yang perusahaan rokok berikan. Namun pemerintah memang tidak tegas terhadap perusahaan rokok karena sumbangan mereka yang besar.