REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pekan lalu anak bangsa kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah Internasional. Delapan emas, lima perak dan tiga perunggu disabet oleh siswa didik di Klinik Pendidikan MIPA (KPM).
Sekaligus mengantarkan Indonesia menjadi juara umum pada kompetisi matematika dunia yang diselenggarakan di India oleh City Mondetary School, Rabu (22/10).
Menurut Ridwan Hasan Pendiri KPM, untuk menjadi juara bukan hanya diperlukan kemampuan intelektual, tapi juga ahlak yang baik. "Kita punya keriteria untuk anak-anak yang mengikuti lomba internasional. Selain menguasai materi, ahlak mereka pun harus bagus", ungkapnya, Selasa (28/10).
Ridwan sangat konsen pada urusan tersebut. Oleh itu setiap siswa diberi buku PR Ahlak yang wajib diisi setiap minggu. Terutama bagi siswanya yang beragama islam, Ridwan mewajibkan mereka menjalankan lima dari tujuh sunah.
Tujuh sunah itu adalah shalat tahajud, duha, infak, shaum sunah senin-kamis, menjaga whudu, tadabur Al-Quran, dan shalat berjamaah. Ridwan memiliki prinsip yang unik serta realistis.
"Saya yakin kalau anak-anak ingin pintar, mereka harus dekat dengan Allah SWT". Menurutnya ahlak adalah faktor utama keberhasilan siswanya. Makka itu ia tidak segan menurunkan kelas atau mengeluarkan peserta didik jika ahlak mereka buruk. Sebab pengaruh ahlak dan prestasi sangat signifikan.