Ahad 26 Oct 2014 00:42 WIB

Lilin Kulit Jeruk Buatan Siswi Tarakan Bisa Usir Nyamuk

Rep: c 67/ Red: Indah Wulandari
Jeruk
Foto: Antara
Jeruk

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Kulit jeruk jarang dimanfaatkan oleh para penjual jus buah. Namun,  dua siswi SMAN 1 Tarakan berhasil menyulap kulit jeruk untuk pengusir nyamuk.

“Banyak orang hanya memanfaatkan daging buahnya saja kan,” ujar salah satu siswi tersebut, Dina Putri Permatasari usai Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) Kemendikbud beberapa waktu lalu.

Bersama kawannya,  Dwi Rahayu, ia mulai mencari berbagai bahan bacaan terkait kandungan yang terdapat di dalam kulit jeruk. Mereka menemukan bahwa  senyawa sitronela dalam kulit jeruk tidak disukai nyamuk. Di dalam kulit jeruk juga terdapat senyawa limonen yang berfungsi sebagai penenang.

Sebelumnya, kata Dina, pernah ada penelitian orang lain tentang anti nyamuk dari kulit jeruk. Namun, bentuknya seperti obat nyamuk elektrik. Mereka pun ingin mengolah anti nyamuk berbentuk lilin.

Pengumpulan kulit jeruk diambil dari limbah jus buah yang berserakan dari penjual jus buah. Setelah kulit jeruk berhasil dikumpulkan, mereka melakukan pemisahan dari kulit ari dan memotong kulit jeruk tersebut. Setelah itu, proses penghalusan dengan blender dan parut.

Setelah proses penghalusan selesai, parafin dan stearin dicampurkan kepada kulit jeruk yang sudah dihaluskan tersebut. Namun, sebelum dicampur dengan stearin, parafin terlebih dahulu dilelehkan.

Setelah proses pencampuran kulit jeruk selesai, mereka memberikan pewarna dari krayon. Tujuannya agar produknya lebih menarik. Hasilnya, dalam jangka waktu 20 menit banyak nyamuk yang meleleh dan tewas.

Penelitian mereka yang berjudul Parafin Kulit Jeruk Ramah Lingkungan Anti Nyamuk (Parakeruk Maling Anti Nyamuk)ini lolos seleksi dari 700 ratus lebih naskah penelitian yang masuk ke panitia OPSI 2014.

Proses penelitian yang dilakukan sejak bulan Maret lalu akan terus dikembangkan. Dampak kesehatan yang ditimbulkan juga perlu untuk lebih dikaji lagi.

“Sebab, parafin jika digunakan secara terus-menerus juga memiliki dampak negatif terdapat kesehatan,” jelasnya.

Oleh karena itu, mereka akan mencari pengganti parafin untuk lebih menjamin dari dampak kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement