Selasa 06 May 2014 06:46 WIB

Mahasiswa Ditantang Lomba Rancang Bangunan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Hazliansyah
Nippon Paint Young Designer Award (NPYDA) 2014
Nippon Paint Young Designer Award (NPYDA) 2014

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nippon Paint Indonesia mengajak seluruh mahasiswa arsitektur maupun desainer interior dari berbagai universitas di Indonesia untuk mengikuti lomba rancang bangunan. 

CEO Nippon Paint Indonesia Jon Tan mengatakan, lomba merancang bangunan dan desain interior mengusung tema "Re Think, Re Create Future Living 2030" dibuka pada 30 April. 

"Lomba  ini merupakan lomba internasional, juga diikuti  oleh sembilan negara seperti Indonesia, Cina, Jepang, Malaysia, Pakistan, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Hong Kong," kata dia saat menjelaskan Nippon Paint Young Designer Award (NPYDA) 2014, Senin (5/5). 

Anak-anak, ujar Jon, diminta merancang bangunan dengan luas minimal 5.000 meter persegi. Sedangkan untuk merancang interior minimal 300 meter persegi. 

"Nanti para pemenang lomba bisa magang di berbagai perusahaan di Indonesia. Antara lain perusahaan  ternama seperti Aecom Indonesia, Andramatin, Atelier Cosmas Gozali, Djuhara+Djuhara, Ethospace, dan Ong&Ong," kata Jon.  

Para pemenang nantinya terbagi dalam beberapa kategori, yakni Gold Award dengan hadiah Rp 15 juta, Silver Award Rp 10 juta, dan Bronze Award Rp 5 juta. "Indonesia pasti memiliki banyak  arsitek dan desainer yang berbakat, makanya lomba diadakan di sini,"ujarnya.

Lomba ini, terang Jon, berbeda dengan lomba lain sebab mereka tidak hanya bisa mendapatkan pengakuan atas bakatnya. Namun juga memberikan kesempatan magang sehingga bisa mengembangkan bakatnya lebih besar.

Di tempat yang sama, pemenang lomba Nippon Paint Young Designer Award (NPYDA) 2013 dari  Universitas Parahiyangan, Raynaldo Theodore mengatakan, ia memenangkan NPYDA 2013 dengan merancang ulang bangunan Sarinah di Bandung yang terbengkalai. 

"Saya merancang kembali Sarinah dengan mencampurkan konsep heritage dengan kekinian. Sarinah dirancang ulang dengan menampilkan desain perpustakaan dilengkapi dengan kafe-kafe, juga teater menampilkan suasana modern tapi tidak melupakan sejarah masa lalu karena di sana juga terdapat lukisan Soekarno," kata Ray. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement