Ahad 28 Sep 2014 17:06 WIB

Keraton Yogyakarta Kini Memiliki Peta 3D

Suasana penyerahan peta 3D kepada Sultan Hamengkunbuwono X
Foto: dok UGM
Suasana penyerahan peta 3D kepada Sultan Hamengkunbuwono X

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bangunan Keraton Yogyakarta kini memiliki peta tiga dimensi (3D). Pemetaan yang direkam, dengan pemindai laser atau terestrial Laser Scanner (TLS) itu merupakan hasil karya tim dari jurusan Teknik Geodesi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Hasil pemetaan 3D itu pun langsung diterima Sri Sultan Hamengkubuwono X di kantor Pusat Fakultas Teknik UGM, baru-baru ini.Penyerahan hasil pemetaan itu juga berbarengan dengan puncak peringartan Jurusan Teknik Geodesi, Fakultas Teknik UGM yang ke-55.

Menurut Ketua panitia Peringatan Ulang Tahun Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM, I Made Andi Arsana, proses pemetaan ini menghasilkan model Keraton dalam bentuk 3D. Peta model ini, lanjutnya, bisa digunakan sebagai sarana untuk mendokumentasikan bangunan Keraton Yogyakarta secara digital.Dengan dokumentasi ini maka bentuk asli Keraton akan terekam secara 3D. Sehingga nantinya bisa diacu jika diperlukan perbaikan atau renovasi keraton karena suatu alasan.

Disebutkan, pemetaan melalui kerja sama dengan alumni. Pelaksananya adalah alumni di PT LiDAR Indonesia dan PT Almega Geosystems, sebuah perusahaan professional di bidang TLS. Hasil TLS itu diserahkan dan Sri Sultan Hamengkubuwono X berkenan menerima secara langsung. Hasil pemetaan 3D ini merupakan wujud nyata peran disiplin geodesi dan geomatika dalam menjaga tinggalan peradaban sekaligus mendukung keistimewaan Yogyakarta.

"Sultan sangat mengapresiasi hasil karya kami," aku Made kepada ROL, Ahad (28/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement