Selasa 02 Sep 2014 14:00 WIB

Nuh: Kalau Ada Sekolah Tak Mau Bayar Buku, Laporkan!

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh
Foto: Republika/Rakhmawaty
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, Kemendikbud terus mendorong semua percetakan untuk  mempercepat pengiriman buku-bukunya menggunakan PT POS, Selasa, (2/9).

"Kalau ada sekolah yang rewel laporkan. Soalnya saya mendengar ada sekolah yang tidak mau membayar buku-buku yang sudah diterima, isunya kan begitu,"kata Nuh. S

Baca Juga

Sebenarnya, ujar Nuh, kalau buku masih belum sampai, guru tinggal mengundung buku Kurikulum 2013 yang ada di laman kementerian. Lalu anak-anak bisa belajar dari buku yang difotokopi tersebut.

Memang, kata Nuh, kalau mengikuti batas waktu seharusnya buku semua sudah terkirim. Namun faktanya di lapangan memang ada kendala.

Sebenarnya, terang Nuh, soal pencetakan buku itu kontraknya antara  Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) sama percetakan pemenang tender.

"Kemendikbud itu tidak mempunyai kontrak dengan percetakan, jadi urusannya sebenarnya antara LKPP dengan percetakan, namun kami yang dikejar-kejar,"terangnya. Kemendikbud, ujar Nuh, sudah mempercayakan pencetakan buku kepada LKPP. Nuh, hanya memegang janji kesiapan LKPP dalam mencetak buku.

Menurut percetakan, terang Nuh, buku masih ada yang belum terkirim karena terdapat  urusan teknis. Sekolah ada yang belum mau bayar karena mereka berhati-hati dalam pembayaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement