Kamis 28 Aug 2014 18:27 WIB

Jokowi Diminta Hentikan Kurikulum 2013

Rep: c83/ Red: Mansyur Faqih
Buku Kurikulum 2013
Foto: Antara
Buku Kurikulum 2013

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktisi pendidikan dari Teacher Trainer and School Consultant, Weilin Han mengatakan kurikulum 2013 yang diterapkan di seluruh sekolah yang ada di Indonesia harus dihentikan. Karena konsep dan indikator kurikulum 2013 masih belum terlalu jelas sehingga membingungkan guru dan murid. 

Ia menjelaskan kurikulum 2013 diciptakan hanya dengan menggabungkan dan menyalin beberapa konsep dan indikator dari kurikulum sebelumnya. Perubahan tersebut tidak dilakukan berdasarkan kajian yang mendalam. Sehingga konsep dan indikator yang dihasilkan menjadi tidak jelas. 

Menurutnya, untuk tahun ajaran sekolah 2014/2015 pemerintah dapat kembali menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 

"Saya tidak mengatakan KBK dan KTSP kurikulum yang sempurna. Tetapi jika dibandingkan kurikulum 2013, KBK dan KTSP lebih baik. Karena jika harus menciptakan kurikulum baru perlu waktu yang cukup panjang," ujar Weilin Han kepada Republika, Kamis (28/8).

Menurut Weilin, yang tepat untuk Indonesia adalah kurikulum yang dapat memberikan kebebasan pada setiap daerah untuk mengembangkan potensi masing-masing. Karena potensi dan kemampuan guru serta siswa di setiap daerah berbeda-beda. 

Sehingga sistem pemerataan dan paten nasional yang diterapkan pada kurikulum 2013 tidak tepat. 

Untuk jangka panjang ia meminta agar pemerintahan Jokowi segera merumuskan konsep dan landasan kurikulum yang baru. Caranya, dengan melibatkan praktisi dan guru-guru yang ada. 

Pemerintah juga harus mengadakan pelatihan dan pendidikan guru SD, SMP dan SMA. 

"Sampai saat ini kita belum memiliki buku putih kurikulum Indonesia. Ini harus dibuat dulu dengan konsep, landasan dan indikator yang jelas agar nasib pendidkan anak-anak Indonesia menjadi jelas, selain itu harus disertai dengan pendidikan guru jadi sistemnya dijalankan secara paralel sehingga output-nya bisa maksimal," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement