Rabu 27 Aug 2014 16:29 WIB

Pembayaran Terlambat, Pengiriman Buku SD Terganggu

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Djibril Muhammad
Buku Kurikulum 2013
Foto: Republika/Prayogi
Buku Kurikulum 2013

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Dikdas Kemendikbud, Hamid Muhammad mendesak percetakan segera mencetak dan mendistribusikan buku Kurikulum 2013 untuk SD ke sekolah-sekolah. Sekarang yang digenjot produksi dan pengirimannya, ujar Hamid, adalah buku SD.

"Memang masalahnya percetakan diharapkan segera mencetak semua ternyata, mereka tidak semuanya langsung mencetak sesuai order," ujarnya, Rabu, (27/8).

Percetakan, kata Hamid, tidak mencetak semua buku karena mereka sudah mengirim buku Kurikulum 2013 ke berbagai daerah tapi ternyata pembayarannya tidak sesuai harapan. "Pembayaran yang tersendat membuat mereka kurang modal sehingga produksinya jadi terlambat," katanya.

Menurut Hamid, meskipun Kemendikbud sudah memberi jaminan kepada pencetak untuk mencetak, namun mereka tidak mau. Percetakan ingin begitu buku sampai sekolah harus dibayar oleh sekolah.

Makanya, kata Hamid, Kemendikbud mengeluarkan surat edaran kepada kepala daerah agar mereka memperingatkan sekolah-sekolah segera membayar buku-buku yang sudah diterima. Sekolah harus tertib dalam membayar buku yang sudah dikirim.

Kalau sekolah sudah menerima buku, ujar Hamid, tapi tidak membayar ke percetakan maka pihaknya akan menahan Biaya Operasional Sekolah (BOS) tahap terakhir. BOS baru akan dicairkan setelah sekolah mau membayar buku yang dikirimkan.

Ini, kata Hamid, perlu dilakukan agar percetakan mendapat dana untuk mencetak buku-buku yang masih kurang. Sehingga buku bisa segera dicetak dan didistribusikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement