REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akademisi yang merupakan Manajer Program untuk Desain University of Technology, Sydney (UTS), Australia Matthew Holt, mengingatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia selaras dengan peningkatan permintaan terhadap keahlian desain.
"Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di Asia, maka akan ada permintaan yang lebih tinggi bagi para profesional dengan kemampuan desain yang kuat untuk membantu pertumbuhan bisnis dan industri," kata Matthew Holt dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (19/8).
Matthew Holt bersama dengan sejumlah koleganya dari UTS kini sedang berkeliling di Indonesia mulai dari tanggal 18 sampai 29 Agustus 2014 untuk melakukan serangkaian "workshop" (lokakarya) bagi para siswa siswi SMU di Jakarta, Bandung, Denpasar, Malang, Makassar, Semarang, Solo dan Surabaya.
Menurut Matthew Holt, pihaknya memprediksi bahwa permintaan untuk para lulusan desain di Indonesia akan terus meningkat pada masa mendatang. "Belajar desain di Australia dapat membuka pintu ke banyak pilihan karir yang bergaji tinggi dan menarik bagi orang Indonesia," katanya.
Apalagi, desain juga dinilai menjadi sebuah pilihan karier yang paling dicari dan menarik untuk generasi mendatang.
Desain, lanjutnya, dapat membuka peluang ekonomi yang berkelanjutan, peluang mata pencaharian bagi warga negara Indonesia, serta memperluas peluang bisnis bagi UKM.
Sejak tahun 2006, industri kreatif di Indonesia telah bertumbuh hampir 100 persen dalam hal kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Pada tahun 2013, industri kreatif di Indonesia telah mempekerjakan lebih dari 11,9 juta pekerja dan menyumbangkan sekitar 7 persen terhadap total PDB Indonesia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
