Ahad 29 Jun 2014 06:45 WIB

SMAN 1 Pinrang Wakili Indonesia ke Jepang

Pengunjung menyaksikan hasil karaya para finalis lomba poster dan foto Youth Creation Fair.
Pengunjung menyaksikan hasil karaya para finalis lomba poster dan foto Youth Creation Fair.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Salah seorang siswa SMAN 1 Pinrang, Sulawesi Selatan, Muhammad Rifki Mattalatta, didaulat mewakili Indonesia ke Jepang untuk mengikuti lomba desain poster. "Desain poster bertema 'Nyontek Bagian Dari Korupsi' karya Muhammad Rifki Mattalatta, pelajar SMA Negeri 1 Pinrang didaulat sebagai perwakilan Indonesia pada Festival Internasional Desain Poster di Jepang," kata Pembina Harian Organisasi Siswa Intra Sekolah (Osis) SMAN 1 Pinrang, Rahmawati Marupi di Makassar, Ahad (29/6).

Dia mengatakan, wakil Sulawesi Selatan ini ditetapkan sebagai juara 1 pada Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) di Hotel Horison Semarang pada 2-7 Juni lalu, setelah mengalahkan 33 wakil dari setiap provinsi yang ada di Indonesia. Keberhasilan siswanya itu, lanjut dia, menjadi kebanggaan tersendiri bagi pihak sekolah maupun pemerintah daerah Pinrang dan Provinsi Sulsel.

Sementara itu, Muhammad Rifki mengatakan, tema yng dipilihnya itu karena menilai perilaku menyontek di kalangan pelajar saat menghadapi ujian adalah salah satu model korupsi di kalangan pelajar. "Tema yang diberikan peserta lomba desain itu adalah masalah remaja, dan tema khusus terkait masalah korupsi," katanya.

Desain karikatur karya Rifki didominasi warna merah bergambarkan bangku dengan kertas menjulur ke depan dan bertuliskan angka-angka jawaban dan terdapat tulisan 'dibangku kecil aja udah korupsi, gimana kalo yang gede'. Rifki mengatakan, fenomena nyontek di kalangan pelajar bukan hal yang baru dan menumbuhkan keprihatinan.

"Ini sebagai bentuk ketidaksiapan siswa menghadapi ujian yang diujikan oleh guru," jelas remaja yang mengaku menggeluti desain sejak dua tahun silam secara otodidak, meski tergabung dalam Kelompok Seni Budaya (KSB) yang ada di sekolahnya, namun teknik desain komputer pembuatan poster ditekuni dengan sendiri.

"Yang diajarkan di KSB itu umumnya bahasa-bahasa yang ditampilkan dalam karya desain yang di hasilkan," tambah Rifki. Sementara untuk persiapan ke Jepang, Rifki mengaku masih sibuk untuk mencari literatur dan referensi desain poster yang akan digunakan pada lomba yang sama di negeri Sakura tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement