Selasa 17 Jun 2014 08:35 WIB

Peserta SBMPTN Diperiksa Melalui 'Metal Detector'

Uji Coba SBMPTN
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Uji Coba SBMPTN

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Puluhan ribu peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri di Malang, Jawa Timur, saat memasuki ruangan tes diperiksa melalui alat pendeteksi keamanan metal detector.

Bagian publikasi panitia lokal (panlok) Malang Susantinah Rahayu mengakui pengawasan tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang diikuti 32.809 siswa itu lebih ketat dari tahun-tahun sebelumnya.

Setelah peserta lolos administrasi, mereka juga hanya diperkenankan membawa alat tulis saja ketika memasuki ruangan ujian.

"Selain itu, setiap 10 orang peserta tes diawasi oleh seorang pengawas atau rasio pengawas 1 banding 10. Pengawas yang diturunkan pada saat pelaksanaan tes SBMPTN sebanyak 3.280 orang dan kalau ditemukan kecurangan, kami akan membawa mereka ke kantor pusat pelaksaan SBMPTN di Widyaloka," kata Susantinah, Selasa (17/6).

Kepala Humas Universitas Brawijaya (UB) itu berharap seluruh peserta SBMPTN hadir tepat waktu, sebab hal itu akan memengaruhi penilaian saat ujian. Pengawas akan mencatat seluruh kejadian pada saat ujian berlangsung, seperti keterlambatan, tak membawa persyaratan administrasi, bahkan alasan sepele pergi ke kamar kecil sekalipun.

Menurut Susantinah yang akrab dipanggil Santi itu ujian diwajibkan berjalan tepat waktu dan apapun yang terjadi pada saat ujian, pengerjaan soal harus berjalan. Karena itu, tidak ada dispensasi waktu bagi peserta yang terlambat. Peserta yang terlambat lebih dari satu jam, tidak diperbolehkan masuk karena khawatir mengganggu ujian.

Tes SBMPTN dimulai pukul 07.00 WIB untuk kelompok ujian Sains dan Teknologi serta Campuran, sedangkan kelompok ujian Sosial Humaniora dimulai pukul 09.45 WIB.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement