Kamis 08 May 2014 17:27 WIB

Mendikbud Janji Ungkap Mafia Ujian Nasional

Menteri Pendidiakan dan Budaya (Mendikbud), M Nuh, melakukan inspeksi mendadak (sidak) kesiapan ujian nasioanal (UN) SMA dan SMK pada rayon 8 yang berpusat di SMAN 112 Jakarta, pagi tadi (14/4).
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Menteri Pendidiakan dan Budaya (Mendikbud), M Nuh, melakukan inspeksi mendadak (sidak) kesiapan ujian nasioanal (UN) SMA dan SMK pada rayon 8 yang berpusat di SMAN 112 Jakarta, pagi tadi (14/4).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh berjanji akan membongkar mafia ujian nasional (UN) yang sudah jelas ada dan harus ditangkap.

"Mafia UN itu ada dan sangat jelas. Ini yang harus dibongkar," ujat Mendikbud dalam kunjungan ke Sorong, Papua Barat, Kamis.

Mendikbud minta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas siapa mafia yang bermain dalam UN.

Para mafia itu meraup keuntungan dari kebocoran soal UN."Harus sampai ketemu ujungnya, diusut sampai tuntas. Kami tidak ingin hal baik direcoki," tukas dia.

Mendikbud menyebut beberapa daerah yang mengalami kebocoran soal seperti Padang, Bandung dan Surabaya.

Selain itu, juga akan diperhatikan hasil pemindaian jawaban UN. Jika karakteristiknya menunjukkan adanya kecurangan, maka akan dilakukan UN ulang.

Kasus seperti itu pernah terjadi di Medan, dua tahun lalu."UN ini lebih banyak disibukkan oleh hal yang bukan substansinya," cetus dia.

UN seharusnya menjadi pembentukan karakter anak untuk berbuat jujur bukan malah bertindak kecurangan, ujarnya.

UN bukan satu-satunya untuk menentukan kelulusan. UN hanya menentukan 40 persen, 60 persen lainnya dari nilai sekolah.

Kekacauan dalam pelaksanaan UN SMP terjadi pada tahun ini. Tidak hanya ditimpa masalah kebocoran soal, tetapi juga soal yang acak-acakkan, soal bermuatan politis, dan isu plagiarisme.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement